"Kami kemarin sampai di sini ke Kabupaten Intan Jaya dan Puncak yang terisolir. Semua harus lewat udara," kata Basuki dalam jumpa pers di Hotel Rimba Papua, Timika, Minggu (15/2/2015).
Dampak harus lewat udara, biaya logistik menjadi mahal akibatnya harga barang menjadi melonjak tajam bila dibandingkan di pulau lainnya di Indonesia termasuk Pulau Jawa.
"Kami memikirkan tingkat kemalahan, saya lihat betul. Telur sebutir Rp 5.000, semen bisa lebih dari Rp 1 juta/sak," ungkapnya.
Pembangunan di sana, tambah Basuki, benar-benar menantang, misalnya pembangunan jalan.
"Kalau mau bangun jalan, beli eskavator Rp 1,2-1,4 miliar, ngangkatnya Rp 3-4 miliar. Itu harus dengan helikopter spesial dari Eropa Timur," jelasnya.
Oleh karena itu, Basuki memikirkan satu solusi yaitu memperpendek jarak dari pelabuhan Timika ke Ilaga. Caranya adalah membangun akses melalui area pertambangan Grasberg milik PT Freeport Indonesia.
"Kalau ini bisa ditembus, kemalahan bisa diturunkan," ujarnya.
Freeport, menurut Basuki, sudah sepakat untuk memberi dukungan. Namun membuka jalur ke Grasberg tentu harus mempertimbangkan faktor keamanan.
"Jadi mungkin tidak akan dibuka untuk semua kendaraan. Khusus untuk logistik saja," kata Basuki.(hds/hen)
Labels:
Blusukan,
PU&Perumahan Rakyat
Thanks for reading Blusukan ke Pegunungan Papua, Menteri Basuki: Telur Sebutir Rp 5.000. Please share...!
0 Komentar untuk "Blusukan ke Pegunungan Papua, Menteri Basuki: Telur Sebutir Rp 5.000"