Edzan Rahardjo - detikNews
Yogyakarta - Ahmad Syafii Maarif blak-blakan bicara soal isi dialognya dengan presiden Joko Widodo. Saat berbicara di forum seminar, dia bahkan menceritakan 'curhat' Jokowi saat berhadapan dengan petinggi KIH dan Megawati Soekarnoputri.
Cerita itu diungkap Buya Syafii saat bicara di seminar Pra Kongres Umat Islam Indonesia ke VI di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu(4/2/2015). Dia berbicara di depan ratusan mahasiswa bersama tiga tokoh lainnya.
Di tengah acara, Buya kemudian menceritakan momen penting saat ditelepon presiden Jokowi. Peristiwa itu terjadi pada pukul 19.15 WIB, Selasa (3/2) malam, ketika tokoh sepuh berusia 79 tahun itu berada di masjid. Kebetulan, saat itu Jokowi baru saja bertemu Mega dan petinggi KIH di Istana Merdeka.
"Saya ini apa, warga negara biasa sepuh aja, ditelepon presiden. Saya ucapkan selamat, kan udah ketemu mbak Mega ini dengan mbakyunya," cerita Syafii yang disambut tawa para hadirin.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kemudian mengatakan pada Buya tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri. Merespons hal ini, tokoh penting Muhammadiyah itu merasa senang.
"Jokowi bilang: 'saya tidak akan melantik BG'," cerita Buya sambil menirukan omongan Jokowi dengan suara khas Jawanya.
Dengan bersikap seperti itu, Jokowi sudah menjalankan rekomendasi tim 9. Kebetulan, Syafii sempat mengirim SMS pada Mensesneg Pratikno agar Jokowi memakai pendekatan psycho cultural kepada Mega untuk menyelesaikan masalah ini. Buya kemudian menggunakan istilah filosofi huruf Jawa.
"Isinya filsafat huruf jawa dipangku mati, itu luar biasa dalam sekali. Ini tampaknya sudah, tadi malam pak Jokowi pakai huruf jawa. Jadi akhirnya pertemuan negosiasi nggak berhasil" terangnya.
"Bu Mega tetap ingin dilantik. Itu yang terjadi akhir-akhir ini. Mengapa ini carut marut hiruk pikuk karena negeri ini sedang alami krisis negarawan. Booming politisi, banyaknya politisi tidak berusaha jadi negarawan. Ini keadaan sudah melelahkan kita semua, Pak jokowi juga ditekan dari kiri kanan. Tapi saya nggak setuju dimakzulkan," tegasnya yang disambut riuh para hadirin.
Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(mad/mad)
Cerita itu diungkap Buya Syafii saat bicara di seminar Pra Kongres Umat Islam Indonesia ke VI di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu(4/2/2015). Dia berbicara di depan ratusan mahasiswa bersama tiga tokoh lainnya.
Di tengah acara, Buya kemudian menceritakan momen penting saat ditelepon presiden Jokowi. Peristiwa itu terjadi pada pukul 19.15 WIB, Selasa (3/2) malam, ketika tokoh sepuh berusia 79 tahun itu berada di masjid. Kebetulan, saat itu Jokowi baru saja bertemu Mega dan petinggi KIH di Istana Merdeka.
"Saya ini apa, warga negara biasa sepuh aja, ditelepon presiden. Saya ucapkan selamat, kan udah ketemu mbak Mega ini dengan mbakyunya," cerita Syafii yang disambut tawa para hadirin.
Dalam kesempatan itu, Jokowi kemudian mengatakan pada Buya tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri. Merespons hal ini, tokoh penting Muhammadiyah itu merasa senang.
"Jokowi bilang: 'saya tidak akan melantik BG'," cerita Buya sambil menirukan omongan Jokowi dengan suara khas Jawanya.
Dengan bersikap seperti itu, Jokowi sudah menjalankan rekomendasi tim 9. Kebetulan, Syafii sempat mengirim SMS pada Mensesneg Pratikno agar Jokowi memakai pendekatan psycho cultural kepada Mega untuk menyelesaikan masalah ini. Buya kemudian menggunakan istilah filosofi huruf Jawa.
"Isinya filsafat huruf jawa dipangku mati, itu luar biasa dalam sekali. Ini tampaknya sudah, tadi malam pak Jokowi pakai huruf jawa. Jadi akhirnya pertemuan negosiasi nggak berhasil" terangnya.
"Bu Mega tetap ingin dilantik. Itu yang terjadi akhir-akhir ini. Mengapa ini carut marut hiruk pikuk karena negeri ini sedang alami krisis negarawan. Booming politisi, banyaknya politisi tidak berusaha jadi negarawan. Ini keadaan sudah melelahkan kita semua, Pak jokowi juga ditekan dari kiri kanan. Tapi saya nggak setuju dimakzulkan," tegasnya yang disambut riuh para hadirin.
Indonesia jadi surga pelaku pedopilia dunia. Saksikan di program "Reportase Sore" TRANS TV Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
(mad/mad)
Labels:
Komjen BG Batal Dilantik
Thanks for reading Filsafat Huruf Jawa dan Cerita Negosiasi Komjen BG yang Gagal di Istana . Please share...!
0 Komentar untuk "Filsafat Huruf Jawa dan Cerita Negosiasi Komjen BG yang Gagal di Istana "