Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi terus
mendapatkan 'serangan' bertubi-tubi. Dua pimpinan KPK yakni Ketua
Abraham Samad dan Wakil Ketua Bambang Widjajanto ditetapkan sebagai
tersangka oleh kepolisian untuk kasus yang terkesan dicari-cari. Lembaga
antirasuah itu pun terancam lumpuh.
Padahal prestasi KPK selama ini luar biasa. Dalam kurun waktu 2014 uang negara yang diselamatkan KPK mencapai Rp 2,8 triliun. Angka ini jauh mengungguli yang diselamatkan oleh Kepolisian RI yang hanya Rp 67,7 miliar dan Kejaksaan Agung sebesar Rp 792 miliar.
Perbandingan besarnya jumlah uang negara yang diselamatkan oleh KPK, Polri dan Kejaksaan Agung itu merupakan hasil penelitian Indonesian Corruption Watch selama tahun 2014. Data diambil selama periode 1 Januari hingga 27 Desember 2014.
Peneliti di Divisi Investigasi dan Publikasi ICW Lais Abid mengatakan, selama 2014 KPK menangani 18 kasus korupsi besar. Total kerugian negara yang bisa diselamatkan oleh KPK mencapai Rp 2,8 triliun.
Sementara Polri yang kantornya tersebar di seluruh Indonesia selama 2014 hanya menangani 72 kasus korupsi. Total uang negara yang bisa diselamatkan oleh korps baju coklat itu pun hanya sebesar Rp 67,7 miliar. Adapun Kejaksaan Agung tahun lalu menangani 220 kasus dengan total kerugian negara mencapai 792 miliar.
"Jika dilihat institusi, KPK berada di pusat tapi memproses perkara dengan total kerugian negara lebih besar dari Kepolisian dan Kejaksaan," kata Lais kepada wartawan di kantornya di Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Selasa (17/2/2015).
Menurut Lais, Kepolisian dan Kejaksaan memproses tersangka kasus korupsi pada level menengah ke bawah, seperti pejabat di kementerian, pejabat di pemda, serta rekanan swasta.
"Sedangkan KPK memproses kasus korupsi yang melibatkan pejabat selevel DPR, kepala daerah hingga menteri," kata Lais.
(erd/nrl)
Padahal prestasi KPK selama ini luar biasa. Dalam kurun waktu 2014 uang negara yang diselamatkan KPK mencapai Rp 2,8 triliun. Angka ini jauh mengungguli yang diselamatkan oleh Kepolisian RI yang hanya Rp 67,7 miliar dan Kejaksaan Agung sebesar Rp 792 miliar.
Perbandingan besarnya jumlah uang negara yang diselamatkan oleh KPK, Polri dan Kejaksaan Agung itu merupakan hasil penelitian Indonesian Corruption Watch selama tahun 2014. Data diambil selama periode 1 Januari hingga 27 Desember 2014.
Peneliti di Divisi Investigasi dan Publikasi ICW Lais Abid mengatakan, selama 2014 KPK menangani 18 kasus korupsi besar. Total kerugian negara yang bisa diselamatkan oleh KPK mencapai Rp 2,8 triliun.
Sementara Polri yang kantornya tersebar di seluruh Indonesia selama 2014 hanya menangani 72 kasus korupsi. Total uang negara yang bisa diselamatkan oleh korps baju coklat itu pun hanya sebesar Rp 67,7 miliar. Adapun Kejaksaan Agung tahun lalu menangani 220 kasus dengan total kerugian negara mencapai 792 miliar.
"Jika dilihat institusi, KPK berada di pusat tapi memproses perkara dengan total kerugian negara lebih besar dari Kepolisian dan Kejaksaan," kata Lais kepada wartawan di kantornya di Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Selasa (17/2/2015).
Menurut Lais, Kepolisian dan Kejaksaan memproses tersangka kasus korupsi pada level menengah ke bawah, seperti pejabat di kementerian, pejabat di pemda, serta rekanan swasta.
"Sedangkan KPK memproses kasus korupsi yang melibatkan pejabat selevel DPR, kepala daerah hingga menteri," kata Lais.
(erd/nrl)
0 Komentar untuk "ICW: KPK Lebih Banyak Selamatkan Uang Negara Ketimbang Polri dan Kejaksaan "