Kurnia Yustiana - detikhot
Jakarta - Menteri Pariwisata turut
memberikan tanggapan mengenai kontroversi soal delegasi film ke
Berlinale yang menjadi sorotan. Menurutnya memang harus ada seleksi
untuk perwakilan yang dikirim.
"Nah itu yang harus kita tegas diimplementasikan, bentuklah tim seleksi," katanya saat ditemui di sela-sela acara The 1st ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media (ASSOEM) di Hotel Harris, Jl Engku Putri, Batam, Jumat (6/2/2015).
BACA JUGA: Kisruh Delegasi ke Berlin, Coreng Moreng Wajah Politik Perfilman Kita
Namun Menpar tidak mengungkapkan apakah dirinya akan memberikan sanksi terkait kelalaian seleksi oleh pejabat berwenang dalam acara-acara sebelumnya. Tapi menurut Arief, untuk keikutsertaan di pasar film harusnya lebih ringan dalam hal seleksi karena beda dengan kompetisi film di festival.
"Karena kalau yang mau diikutin sekarang itu menjual film. Kalau ini harus lebih ringan seleksinya, misalnya produser. Tapi yang harus dilakukan adalah dibentuk tim seleksi yang credible," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Armein Firmansyah mengatakan bahwa ini kali terakhir pihaknya mengirim delegasi film ke luar negeri. Urusan film selanjutnya akan ditangani Badan Ekonomi Kreatif yang setingkat kementerian dan langsung di bawah presiden.
BACA JUGA: 'Fifty Shades of Grey' Tak Tayang di Indonesia
Armein Firmansyah dikritik sejumlah sineas karena pemilihan delegasi yang berisi 'orang-orang tak jelas' dan tak semua berkecimpung langsung dengan industri film. Rencananya beberapa sineas dan pegiat film sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk membawa permasalahan tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nah itu yang harus kita tegas diimplementasikan, bentuklah tim seleksi," katanya saat ditemui di sela-sela acara The 1st ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media (ASSOEM) di Hotel Harris, Jl Engku Putri, Batam, Jumat (6/2/2015).
BACA JUGA: Kisruh Delegasi ke Berlin, Coreng Moreng Wajah Politik Perfilman Kita
Namun Menpar tidak mengungkapkan apakah dirinya akan memberikan sanksi terkait kelalaian seleksi oleh pejabat berwenang dalam acara-acara sebelumnya. Tapi menurut Arief, untuk keikutsertaan di pasar film harusnya lebih ringan dalam hal seleksi karena beda dengan kompetisi film di festival.
"Karena kalau yang mau diikutin sekarang itu menjual film. Kalau ini harus lebih ringan seleksinya, misalnya produser. Tapi yang harus dilakukan adalah dibentuk tim seleksi yang credible," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Armein Firmansyah mengatakan bahwa ini kali terakhir pihaknya mengirim delegasi film ke luar negeri. Urusan film selanjutnya akan ditangani Badan Ekonomi Kreatif yang setingkat kementerian dan langsung di bawah presiden.
BACA JUGA: 'Fifty Shades of Grey' Tak Tayang di Indonesia
Armein Firmansyah dikritik sejumlah sineas karena pemilihan delegasi yang berisi 'orang-orang tak jelas' dan tak semua berkecimpung langsung dengan industri film. Rencananya beberapa sineas dan pegiat film sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk membawa permasalahan tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Labels:
Film,
Pariwisata
Thanks for reading Ini Tanggapan Menpar Arief Yahya Soal Kontroversi Delegasi Film ke Berlin. Please share...!
0 Komentar untuk "Ini Tanggapan Menpar Arief Yahya Soal Kontroversi Delegasi Film ke Berlin"