Erwin Dariyanto - detikNews
Firdaus yang juga anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI itu mengakui adanya pro dan kontra karena proyek deep tunnel ini memang mahal. Namun bila mengingat besarnya kerugian akibat banjir yang mencapai triliunan rupiah tiap tahunnya, tentu proyek ini tetap layak dilanjutkan.
"Dibilang proyek ini (deep tunnel) mahal, tapi bayangkan besarnya kerugian akibat banjir," kata Firdaus saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/2/2015).
Firdaus kemudian mengutip hasil hitungan sejumlah pakar soal kerugian akibat banjir. Sejak 2002, 2007, 2012 hingga kini kerugian akibat banjir tercatat mencapai Rp 36,8 triliun.
Bagaimana kabar terakhir proyek deep tunnel?
Deep tunnel sebenarnya bukan rencana baru. Proyek ini pernah digagas pada 2007 menjelang Sutiyoso mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta.
Saat Jokowi menjadi gubernur, gagasan membangun deep tunnel kembali dihidupkan. Sejumlah langkah pun dilakukan mantan Wali Kota Surakarta itu untuk melobi pemerintah pusat seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perekonomian.
Gayung bersambut. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sepakat untuk bekerja sama dengan Jokowi merealisasikan proyek ini. Menteri PU saat itu Djoko Kirmanto mengatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membentuk tim bersama untuk merealisasikan proyek besar tersebut.
"Kita sekarang akan segera membentuk tim bersama antara PU dan DKI untuk secara teknis mendalami proyek itu. Kita semua sepakat pasti bisa melaksanakan seperti itu," ungkap Djoko Kirmanto usai menggelar rapat dengan Jokowi di kantornya, Rabu (9/1/2013).
Menurut Djoko nantinya tim bersama ini akan melihat dan menilai kelayakan proyek ini. Baik dari segi fungsinya terhadap penanggulangan banjir ataupun dari fungsinya ketika dilalui kendaraan. "Kalau di dalamnya mau dipakai kendaraan juga bisa. Sampai seberapa jauh deep tunnel itu memang efektif untuk menangani banjir di Jakarta," kata Djoko.
Djoko optimistis proyek ini dapat direalisasikan. Pasalnya, di negara-negara lain konsep terowongan multiguna ini sudah diterapkan. Contohnya seperti Malaysia, Amerika dan Jepang.
Proyek deep tunnel kemudian dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2017. (baca juga: Ahok Minta Proyek Deep Tunnel Dimasukkan RPJMD).
Sesaat sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden ke-7, Jokowi berpesan kepada Basuki Tjahaja Purnamaa (Ahok) yang saat itu masih menjadi Wakil Gubernur agar melanjutkan visi misi mereka. Salah satu visi misi Jokowi-Ahok saat itu adalah proyek deep tunnel dilanjutkan.
Kini Jokowi sudah menjadi presiden, akankah proyek deep tunnel dilanjutkan? "Harusnya begitu (dilanjutkan), karena sudah masuk RPJMD," kata Firdaus Ali.
(erd/nrl)
Deep tunnel (ilustrasi)
Jakarta - Jakarta kebanjiran lagi. Hujan yang mengguyur tak henti menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang. Pakar tata air dari Universitas Indonesia Firdaus Ali kembali menyinggung soal pentingnya membangun multi purpose deep tunnel (MPDT) alias gorong-gorong raksasa di Jakarta.Firdaus yang juga anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI itu mengakui adanya pro dan kontra karena proyek deep tunnel ini memang mahal. Namun bila mengingat besarnya kerugian akibat banjir yang mencapai triliunan rupiah tiap tahunnya, tentu proyek ini tetap layak dilanjutkan.
"Dibilang proyek ini (deep tunnel) mahal, tapi bayangkan besarnya kerugian akibat banjir," kata Firdaus saat berbincang dengan detikcom, Rabu (11/2/2015).
Firdaus kemudian mengutip hasil hitungan sejumlah pakar soal kerugian akibat banjir. Sejak 2002, 2007, 2012 hingga kini kerugian akibat banjir tercatat mencapai Rp 36,8 triliun.
Bagaimana kabar terakhir proyek deep tunnel?
Deep tunnel sebenarnya bukan rencana baru. Proyek ini pernah digagas pada 2007 menjelang Sutiyoso mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta.
Saat Jokowi menjadi gubernur, gagasan membangun deep tunnel kembali dihidupkan. Sejumlah langkah pun dilakukan mantan Wali Kota Surakarta itu untuk melobi pemerintah pusat seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perekonomian.
Gayung bersambut. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sepakat untuk bekerja sama dengan Jokowi merealisasikan proyek ini. Menteri PU saat itu Djoko Kirmanto mengatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membentuk tim bersama untuk merealisasikan proyek besar tersebut.
"Kita sekarang akan segera membentuk tim bersama antara PU dan DKI untuk secara teknis mendalami proyek itu. Kita semua sepakat pasti bisa melaksanakan seperti itu," ungkap Djoko Kirmanto usai menggelar rapat dengan Jokowi di kantornya, Rabu (9/1/2013).
Menurut Djoko nantinya tim bersama ini akan melihat dan menilai kelayakan proyek ini. Baik dari segi fungsinya terhadap penanggulangan banjir ataupun dari fungsinya ketika dilalui kendaraan. "Kalau di dalamnya mau dipakai kendaraan juga bisa. Sampai seberapa jauh deep tunnel itu memang efektif untuk menangani banjir di Jakarta," kata Djoko.
Djoko optimistis proyek ini dapat direalisasikan. Pasalnya, di negara-negara lain konsep terowongan multiguna ini sudah diterapkan. Contohnya seperti Malaysia, Amerika dan Jepang.
Proyek deep tunnel kemudian dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2017. (baca juga: Ahok Minta Proyek Deep Tunnel Dimasukkan RPJMD).
Sesaat sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden ke-7, Jokowi berpesan kepada Basuki Tjahaja Purnamaa (Ahok) yang saat itu masih menjadi Wakil Gubernur agar melanjutkan visi misi mereka. Salah satu visi misi Jokowi-Ahok saat itu adalah proyek deep tunnel dilanjutkan.
Kini Jokowi sudah menjadi presiden, akankah proyek deep tunnel dilanjutkan? "Harusnya begitu (dilanjutkan), karena sudah masuk RPJMD," kata Firdaus Ali.
(erd/nrl)
Labels:
Jakarta Terendam Banjir
Thanks for reading Jakarta Kebanjiran Lagi, Apa Kabar Proyek Gorong-gorong Raksasa Jokowi? . Please share...!
0 Komentar untuk "Jakarta Kebanjiran Lagi, Apa Kabar Proyek Gorong-gorong Raksasa Jokowi? "