Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - TNI AD tengah menjalankan misi untuk mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional untuk menuju swasembada pangan dalam 3 tahun. Salah satu upaya yang dilakukan jajaran TNI AD adalah dengan memanfaatkan lahan di markas-markas pasukannya untuk pertanian.
"Semuanya, tidak boleh ada tanah yang kosong. Untuk mendukung ketahanan pangan," ujar KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo usai menjadi pembicara di Indofood Tower, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).
Gatot menjadi pembicara di jajaran Indofood group terkait dengan misi ketahanan pangan. Ia menyatakan, TNI AD bekerja sama dengan Indofood dalam upaya mewujudkan swasembada pangan karena memiliki misi yang sama.
"Saya hanya pembicara saja terkait dengan ketahanan pangan. Saya minta bantuan kepada grup Indofood kan ada 500 ribu, bagaimana agar misi ketahanan pangan yang swasembada 3 tahun itu bisa terwujud," kata mantan Pangkostrad itu.
"Mereka kan punya akses di banyak tempat. Pokoknya saya cari teman sebanyak-banyaknya untuk swasembda pangan," sambung Gatot.
Salah satu Batalyon yang telah menjalankan pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur di markasnya adalah Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha yang berada di Cijantung, Jakarta Timur. Para prajurit Yonif 201 Jaya Yudha yang dipimpin oleh sang Komandan, Letkol Inf Bangkit Widodo, menyingsingkan senjata dan bersama-sama bertanam di lahan seluas 11 hektar.
"Di lokasi Markas Yonif 201 juga telah dibangun rumah kaca (green house) untuk bercocok tanam sayuran dan tanamannya memberikan manfaat bagi para anggota dan keluarga prajurit Yonif 201/Jaya Yudha," ungkap Letkol Inf Bangkit Widodo seperti disampaikan oleh Puspen TNI, Selasa (27/1).
Lahan yang kurang efektif di Markas Yonif 201 dimanfaatkan untuk kegiatan Ecofarming. Selain penanaman sayur di rumah kaca, para prajurit pun menanam 2.000 polybag di halaman asrama dan sekitarnya. Hasil tanaman sudah dapat dimanfaatkan oleh para prajurit yang dapat memanen sayuran tersebut kapan saja. Selain itu, pada lahan tidur di Yonif yang dipimpin Bangkit itu juga dibuat 4 empang untuk menabur benih ikan.
Kegiatan yang dilakukan di Markas Yonif 201/Jaya Yudha sekaligus sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Prajurit pun mengimplementasikannya dengan memanfaatkan lahan tidur yang kurang produktif tersebut.
"Pihak Kementan akan meninjau lokasi lahan tidur yang ada di lingkungan Markas Yonif 201/Jaya Yudha untuk dilihat kemungkinan apa yang bisa ditanam di sana," tutur Bangkit.
(ear/kha)
"Semuanya, tidak boleh ada tanah yang kosong. Untuk mendukung ketahanan pangan," ujar KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo usai menjadi pembicara di Indofood Tower, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).
Gatot menjadi pembicara di jajaran Indofood group terkait dengan misi ketahanan pangan. Ia menyatakan, TNI AD bekerja sama dengan Indofood dalam upaya mewujudkan swasembada pangan karena memiliki misi yang sama.
"Saya hanya pembicara saja terkait dengan ketahanan pangan. Saya minta bantuan kepada grup Indofood kan ada 500 ribu, bagaimana agar misi ketahanan pangan yang swasembada 3 tahun itu bisa terwujud," kata mantan Pangkostrad itu.
"Mereka kan punya akses di banyak tempat. Pokoknya saya cari teman sebanyak-banyaknya untuk swasembda pangan," sambung Gatot.
Salah satu Batalyon yang telah menjalankan pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur di markasnya adalah Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha yang berada di Cijantung, Jakarta Timur. Para prajurit Yonif 201 Jaya Yudha yang dipimpin oleh sang Komandan, Letkol Inf Bangkit Widodo, menyingsingkan senjata dan bersama-sama bertanam di lahan seluas 11 hektar.
"Di lokasi Markas Yonif 201 juga telah dibangun rumah kaca (green house) untuk bercocok tanam sayuran dan tanamannya memberikan manfaat bagi para anggota dan keluarga prajurit Yonif 201/Jaya Yudha," ungkap Letkol Inf Bangkit Widodo seperti disampaikan oleh Puspen TNI, Selasa (27/1).
Lahan yang kurang efektif di Markas Yonif 201 dimanfaatkan untuk kegiatan Ecofarming. Selain penanaman sayur di rumah kaca, para prajurit pun menanam 2.000 polybag di halaman asrama dan sekitarnya. Hasil tanaman sudah dapat dimanfaatkan oleh para prajurit yang dapat memanen sayuran tersebut kapan saja. Selain itu, pada lahan tidur di Yonif yang dipimpin Bangkit itu juga dibuat 4 empang untuk menabur benih ikan.
Kegiatan yang dilakukan di Markas Yonif 201/Jaya Yudha sekaligus sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Prajurit pun mengimplementasikannya dengan memanfaatkan lahan tidur yang kurang produktif tersebut.
"Pihak Kementan akan meninjau lokasi lahan tidur yang ada di lingkungan Markas Yonif 201/Jaya Yudha untuk dilihat kemungkinan apa yang bisa ditanam di sana," tutur Bangkit.
(ear/kha)
Labels:
TNI
Thanks for reading KSAD: Tak Boleh Ada Tanah di Markas Batalyon yang Kosong . Please share...!
0 Komentar untuk "KSAD: Tak Boleh Ada Tanah di Markas Batalyon yang Kosong "