Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
NasDem merupakan salah satu partai koalisi pendukung pemerintah saat ini. Begitu pula Partai Demokrat Thailand yang dipimpin langsung oleh mantan PM Thailand Chuan Leekpay.
"Dalam politik kita memang ada perbedaan, di bidang ekonomi juga dibicarakan terutama tentang illegal fishing," ujar Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Maxi Gunawan usai pertemuan di Kantor DPP NasDem, Jl RP Soeroso, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).
Illegal fishing menjadi topik bahasan karena beberapa bulan belakangan ini Indonesia tengah gencar membasmi pelakunya. Kapal-kapal pencuri ikan pun tak segan-segan diledakkan dengan komando dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Di antara kapal-kapal itu ada juga yang milik nelayan Thailand. Lewat perbincangan pun disinggung soal itu dan dalam pertemuan kedua partai ini dipandang perlu mempertemukan dua pemerintahan.
"Harus ada G to G (government to government) agreement. Ini bagus sekali. Jadi kalau hanya reaksi pemerintah ke nelayan bandel itu ya tidak akan ada hasilnya. Maka itu baiknya G2G," sebut Maxi.
Sementara itu soal politik, Thailand ingin memelajari cara Indonesia menerapkan desentralisasi di negara kepulauan. Thailand hingga kini menerapkan sentralisasi sehingga ingin bertukar pikiran.
Mewakili Partai Demokrat Thailand adalah sang Wakil Ketua Umum yakni Kasit Piromya. Dulunya dia pernah menjadi dubes Thailand untuk Indonesia.
"Tentang kemajuan desentralisasi Indonesia selama 20 tahun terakhir karena Indonesia negara besar. Desentralisasi mendorong kemajuan pembangunan di desa maupun kota. Kita impressed Indonesia karena Thailand ini negara yang sangat sentralistik," tutur Kasit.
(bpn/nik)
Bagus/detikcom
Jakarta - Dewan Pertimbangan Partai NasDem ditemui oleh pengurus Partai Demokrat Thailand. Pertemuan berlangsung santai dan membicarakan berbagai isu kedua negara.NasDem merupakan salah satu partai koalisi pendukung pemerintah saat ini. Begitu pula Partai Demokrat Thailand yang dipimpin langsung oleh mantan PM Thailand Chuan Leekpay.
"Dalam politik kita memang ada perbedaan, di bidang ekonomi juga dibicarakan terutama tentang illegal fishing," ujar Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Maxi Gunawan usai pertemuan di Kantor DPP NasDem, Jl RP Soeroso, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).
Illegal fishing menjadi topik bahasan karena beberapa bulan belakangan ini Indonesia tengah gencar membasmi pelakunya. Kapal-kapal pencuri ikan pun tak segan-segan diledakkan dengan komando dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Di antara kapal-kapal itu ada juga yang milik nelayan Thailand. Lewat perbincangan pun disinggung soal itu dan dalam pertemuan kedua partai ini dipandang perlu mempertemukan dua pemerintahan.
"Harus ada G to G (government to government) agreement. Ini bagus sekali. Jadi kalau hanya reaksi pemerintah ke nelayan bandel itu ya tidak akan ada hasilnya. Maka itu baiknya G2G," sebut Maxi.
Sementara itu soal politik, Thailand ingin memelajari cara Indonesia menerapkan desentralisasi di negara kepulauan. Thailand hingga kini menerapkan sentralisasi sehingga ingin bertukar pikiran.
Mewakili Partai Demokrat Thailand adalah sang Wakil Ketua Umum yakni Kasit Piromya. Dulunya dia pernah menjadi dubes Thailand untuk Indonesia.
"Tentang kemajuan desentralisasi Indonesia selama 20 tahun terakhir karena Indonesia negara besar. Desentralisasi mendorong kemajuan pembangunan di desa maupun kota. Kita impressed Indonesia karena Thailand ini negara yang sangat sentralistik," tutur Kasit.
(bpn/nik)
Labels:
Nasdem
Thanks for reading NasDem Ditemui Partai Demokrat Thailand Bahas Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan . Please share...!
0 Komentar untuk "NasDem Ditemui Partai Demokrat Thailand Bahas Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan "