Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru, - Susiyah (40) nasibnya tak sebaik para pelapor pimpinan KPK yang langsung mendapat respon dari kepolisian. Hampir setahun, dia melapor jadi korban penipuan umrah, belum ada respon dari Polresta Pekanbaru.
Para pimpinan KPK kini seluruhnya dilaporkan ke polisi oleh masyarakat. Dan laporan itu langsung mendapat tanggapan serius dan ditindaklanjuti walau hanya hitungan tak sampai sebulan.
Beda dengan Susiyah ibu dari tiga orang anak warga Jl Pala, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru ini. Sejak Maret 2014 silam, dia sudah melapor menjadi korban penipuan umrah ke Polresta Pekanbaru.
"Bulan depan, genap setahun saya melaporkan kasus ini ke polisi. Tapi tak ada keseriusan. Saya iri giliran pimpinan KPK dilapor, begitu cepat pihak kepolisian menanggapinya," keluh Susiyah kepada detikcom, Jumat (6/2/2015).
Susiyah tak tahu lagi harus berbuat apa atas nasibnya serta dua saudara sepupunya yang tertipu travel umrah. Uang sebanyak Rp 68 juta lenyap digondol pihak travel. Tak hanya keluarga Susiyah sebenarnya, banyak masyarakat lainnya sebenarnya turut menjadi korban penipuan calon jemaah umrah ini.
"Saya lapor ke polisi dan sudah bolak balik dimintai keterangan. Saya juga sudah curhat ke Wakil Walikota. Kasus saya juga sudah mendapat tanggapan dari pihak DPRD Riau agar segera diusut. Tapi sampai sekarang tak ada kemajuannya," kata Susiyah.
"Saya ini benar-benar kena tipu, tapi kenapa polisi begitu lambat merespon pengaduan saya. Tapi kok giliran ada warga yang melaporkan pimpinan KPK yang kasusnya sudah terjadi beberapa tahun yang silam, begitu cepat meresponnya," sindir Susiyah.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Robert dalam beberapa kali kesempatan selalu menyebutkan pihaknya kesulitan untuk memburu pemilik travel. Pemilik travel umrah itu sudah pernah diburu ke Bandung dan Jakarta. Namun hasilnya nihil.
Kasus penipuan calon jemaah umrah ini, juga sudah pernah digelar kasusnya di Polda Riau awal tahun kemarin. Ada kesimpulan, Polda Riau meminta agar Polresta Pekanbaru segera mengeluarkan surat DPO untuk pemilik travel.
Dalam gelar perkara ini, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Robert, berjanji akan akan menuntaskan kasus tersebut. "Beri saya waktu sebulan sejak digelar perkara ini untuk menangkap pemilik travel," begitu janji Kombes Robert. Sekarang sudah satu bulan sejak gelar perkara, namun tetap nihil.
(cha/mpr)
Susiyah saat melaporkan kasusnya ke Polresta Pekanbaru
Para pimpinan KPK kini seluruhnya dilaporkan ke polisi oleh masyarakat. Dan laporan itu langsung mendapat tanggapan serius dan ditindaklanjuti walau hanya hitungan tak sampai sebulan.
Beda dengan Susiyah ibu dari tiga orang anak warga Jl Pala, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru ini. Sejak Maret 2014 silam, dia sudah melapor menjadi korban penipuan umrah ke Polresta Pekanbaru.
"Bulan depan, genap setahun saya melaporkan kasus ini ke polisi. Tapi tak ada keseriusan. Saya iri giliran pimpinan KPK dilapor, begitu cepat pihak kepolisian menanggapinya," keluh Susiyah kepada detikcom, Jumat (6/2/2015).
Susiyah tak tahu lagi harus berbuat apa atas nasibnya serta dua saudara sepupunya yang tertipu travel umrah. Uang sebanyak Rp 68 juta lenyap digondol pihak travel. Tak hanya keluarga Susiyah sebenarnya, banyak masyarakat lainnya sebenarnya turut menjadi korban penipuan calon jemaah umrah ini.
"Saya lapor ke polisi dan sudah bolak balik dimintai keterangan. Saya juga sudah curhat ke Wakil Walikota. Kasus saya juga sudah mendapat tanggapan dari pihak DPRD Riau agar segera diusut. Tapi sampai sekarang tak ada kemajuannya," kata Susiyah.
"Saya ini benar-benar kena tipu, tapi kenapa polisi begitu lambat merespon pengaduan saya. Tapi kok giliran ada warga yang melaporkan pimpinan KPK yang kasusnya sudah terjadi beberapa tahun yang silam, begitu cepat meresponnya," sindir Susiyah.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Robert dalam beberapa kali kesempatan selalu menyebutkan pihaknya kesulitan untuk memburu pemilik travel. Pemilik travel umrah itu sudah pernah diburu ke Bandung dan Jakarta. Namun hasilnya nihil.
Kasus penipuan calon jemaah umrah ini, juga sudah pernah digelar kasusnya di Polda Riau awal tahun kemarin. Ada kesimpulan, Polda Riau meminta agar Polresta Pekanbaru segera mengeluarkan surat DPO untuk pemilik travel.
Dalam gelar perkara ini, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Robert, berjanji akan akan menuntaskan kasus tersebut. "Beri saya waktu sebulan sejak digelar perkara ini untuk menangkap pemilik travel," begitu janji Kombes Robert. Sekarang sudah satu bulan sejak gelar perkara, namun tetap nihil.
(cha/mpr)
Labels:
Pekanbaru
Thanks for reading Nasib Susiyah Warga Pekanbaru, Tak Seindah Para Pelapor Pimpinan KPK . Please share...!
0 Komentar untuk "Nasib Susiyah Warga Pekanbaru, Tak Seindah Para Pelapor Pimpinan KPK "