Fajar Pratama - detikNews
Jakarta - Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Brigjen Arief Sulistyanto dan Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Muhamad Sigit bertemu. Kedua pihak sepakat untuk bekerjasama mengusut tuntas otak di balik penyelundupan 12 kontainer rotan.
Pertemuan dilakukan di Mapolda Kalbar, Kamis (26/2/2015). Kerjasama ini meliputi upaya pengejaran target tersangka lain yang juga menjadi target operasi Polda Kalbar, penyidikan dugaan TPPU, dan pengembangan pelanggaran lain sehingga bisa diterapkan multi doors system.
"Untuk menindaklanjuti penangkapan 12 kontainer rotan oleh Ditjen BC di Tanjung Priok yang akan diselundupkan ke luar negeri. Rotan tersebut dikirim dari pelabuhan Dwikora Pontianak ke Jakarta secara intersuler. Rotan berasal dari Kalteng," jelas Arief.
Kerja sama akan dikembangkan untuk penguatan penegakan hukum secara bersama-sama di wilayah perbatasan Kalbar antara Polda Kalbar dengan Bea Cukai.
"Diharapkan dengan kerja sama ini akan semakin meningkatkan upaya penegakan hukum secara kolaboratif antara Polda Kalbar dengan Bea Cukai. Polda Kalbar juga telah membentuk Forum Koordinasi Penyidik Polri dan PPNS Kalbar untuk mengefektifkan dan memberdayakan penyidikan oleh PPNS di wilayah Kalbar," urai Arief.
Soal 12 kontainer rotan itu, lanjut Arief, pihaknya mengejar tiga tersangka yakni Yengki, Wilis, dan AA. Rotan itu coba diselundupkan pada pertengahan 2014 lalu.
"Untuk AA sudah ditangkap Polda Kalbar saat ini sedang proses sidang Pengadilan dalam perkara Entikong yang melibatkan oknum BC Entikong. Yengki adalah TO Polda dan BC, sedangkan Wilis TO nya BC. Tim Penyidik BC saat ini sudah bergabung dengan Tim Penyidik Polda Kalbar," urai dia.
"Kami ingin mengungkap siapa yang ada di belakang ini semua," janji Arief.
(ndr/mad)
Pertemuan dilakukan di Mapolda Kalbar, Kamis (26/2/2015). Kerjasama ini meliputi upaya pengejaran target tersangka lain yang juga menjadi target operasi Polda Kalbar, penyidikan dugaan TPPU, dan pengembangan pelanggaran lain sehingga bisa diterapkan multi doors system.
"Untuk menindaklanjuti penangkapan 12 kontainer rotan oleh Ditjen BC di Tanjung Priok yang akan diselundupkan ke luar negeri. Rotan tersebut dikirim dari pelabuhan Dwikora Pontianak ke Jakarta secara intersuler. Rotan berasal dari Kalteng," jelas Arief.
Kerja sama akan dikembangkan untuk penguatan penegakan hukum secara bersama-sama di wilayah perbatasan Kalbar antara Polda Kalbar dengan Bea Cukai.
"Diharapkan dengan kerja sama ini akan semakin meningkatkan upaya penegakan hukum secara kolaboratif antara Polda Kalbar dengan Bea Cukai. Polda Kalbar juga telah membentuk Forum Koordinasi Penyidik Polri dan PPNS Kalbar untuk mengefektifkan dan memberdayakan penyidikan oleh PPNS di wilayah Kalbar," urai Arief.
Soal 12 kontainer rotan itu, lanjut Arief, pihaknya mengejar tiga tersangka yakni Yengki, Wilis, dan AA. Rotan itu coba diselundupkan pada pertengahan 2014 lalu.
"Untuk AA sudah ditangkap Polda Kalbar saat ini sedang proses sidang Pengadilan dalam perkara Entikong yang melibatkan oknum BC Entikong. Yengki adalah TO Polda dan BC, sedangkan Wilis TO nya BC. Tim Penyidik BC saat ini sudah bergabung dengan Tim Penyidik Polda Kalbar," urai dia.
"Kami ingin mengungkap siapa yang ada di belakang ini semua," janji Arief.
(ndr/mad)
0 Komentar untuk "Polda Kalbar dan Bea Cukai Kerjasama Bongkar Otak Penyelundupan 12 Kontainer Rotan "