-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

TNI Amankan 6 Senpi dan 5 Granat Sisa Konfrontasi Malaysia-RI di Kalbar

Adi Saputro - detikNews

TNI Amankan 6 Senpi dan 5 Granat Sisa Konfrontasi Malaysia-RI di Kalbar
Pontianak - Satuan Teritorial Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI AD mengamankan 6 pucuk senjata api yang terdiri dari 2 senjata laras panjang, 4 pistol revolver, dan 5 granat aktif. Senpi dan granat ini merupakan sisa dari senjata api yang dikuasai masyarakat perbatasan pada peristiwa konfrontasi antara Indonesia-Malaysia pada tahun 1963 hingga 1966 dalam pergolakan PGRS-Pagaraku.

Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI AD, Toto Rinanto mengatakan pengamanan senjata api dan bahan peledak berupa granat aktif ini merupakan hasil operasi pembinaan teritorial di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di sepanjang garis batas Kalimantan Barat-Sarawak.

"Ini hasil operasi di sepanjang garis batas Sarawak-Malaysia. Ini merupakan hasil pembinaan teritorial, karena semua senjata api dan bahan peledak ini diserahkan masyarakat atas kesadaran masyarakat di perbatasan," kata Toto Rinanto kepada detikcom, Kamis (5/2/2015) di Markas Kodam XII/Tanjungpura di Pontianak.

Dalam pembinaan teritorial ini, TNI AD berperan aktif untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan nasionalis warga yang bermukim di sepanjang perbatasan.

Pembinaan teritorial ini dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya meningkatkan ketahanan dan ketersediaan pangan warga di perbatasan sehingga akan tumbuh peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui MoU yang telah dilakukan dengan Kementerian Pertanian.

"Maka dari MoU ini akan tercipta swasembada pangan, selain semakin ditingkatkan patroli perbatasan termasuk pemeriksaan patok batas, pelanggaran wilayah seperti kejahatan dan penyelundupan," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya pelanggaran wilayah perbatasan sepanjang garis batas 966 kilometer di Kalimantan Barat-Sarawak, Kodam XII/Tanjungpura akan menambah pos pejagaan di perbatasan dari 45 pos yang ada ditambah menjadi 25 pos penjagaan.

 "25 pos penjagaan perbatasan ini akan dibangun baru, sementara 22 pos lainnya akan direnovasi. Dengan penambahan pos ini akan ditambah pula jumlah personel yang ada," tuturnya.

Saat ini, Toto mengatakan jumlah pasukan satgas Pamtas yang bertugas sebanyak 350 personel yang ditempatkan di sektor timur antara Kabupaten Sanggau-Kapuas Hulu, dan Kabupaten Sambas dengan Kabupaten Bengkayang 350 orang dari batalyon 351," tegasnya.

Agar pasukan ini dapat bertugas maksimal, Toto mengatakan akan ada penambahan alustista. Markas Kavaleri di desa Peniti Yonkav Batalyon Kavaleri sedang dibangun dan alustista ditambah berupa tank tempur Scorpion dari Yon Kostrad.

Sementara Komandan Kompi Senapan A Yonif 315 Garuda di Batang Lupar, Lanjak, Kabupaten Kapuas Hulu, Kapten Inf TNI AD Ahmad Albar menjelaskan penyerahan senjata dan granat ini merupakan bentuk kesadaran masyarakat di perbatasan.

"Senjata laras panjang ini jenis M16 A1 yang merupakan senjata yang digunakan saat perlawanan rakyat terhadap pembentukan negara Malaysia kala itu," ungkapnya.

Salah satu senjata ini dimiliki Rima, warga Desa Sungai Tembaga, Badau, Kapuas Hulu, yang merupakan pemberian dari Jenderal Besar A.H Nasution yang berjenis senjata laras panjang Lee. Selain senjata, ada 6 granat aktif.

(Foto: Adi Saputrp/detikcom)
(try/try)
Labels: TNI

Thanks for reading TNI Amankan 6 Senpi dan 5 Granat Sisa Konfrontasi Malaysia-RI di Kalbar . Please share...!

0 Komentar untuk "TNI Amankan 6 Senpi dan 5 Granat Sisa Konfrontasi Malaysia-RI di Kalbar "

Back To Top