-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Mengintip bisnis hotel syariah ala Tommy Soeharto di Solo

 Arie Sunaryo | Kamis, 12 Maret 2015 14:47
Mengintip bisnis hotel syariah ala Tommy Soeharto di Solo
Hotel Syariah milik Tommy Soeharto. ©2015 Merdeka.com


Merdeka.com - Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan Tommy Soeharto memiliki bisnis perhotelan di Solo. Sejumlah hotel dengan status terbesar di bangun di Kota Bengawan, antara lain Lorin Solo Hotel, Syariah Hotel, DWangsa serta sejumlah hotel di bawah manajemen PT Lor International Hotel miliknya.

Syariah Hotel menjadi hotel dengan konsep berbeda dengan hotel lainnya, yang juga menjadi bisnis terbaru putra mendiang Presiden Soeharto. Hotel berlantai 12 dengan 387 kamar tersebut diklaim sebagai hotel berkonsep syariah terbesar di Indonesia. Meski berkonsep syariah, pengelola mengaku tak gentar bersaing dengan hotel konvensional pada umumnya.

"Meski berkonsep syariah kami yakin akan terus menjadi leading hotel, semakin bisa melakukan penetrasi pasar. Kami yakin target okupansi sebesar 70 persen akan tercapai di tahun ini, dan pastinya semakin jaya ke depannya," ujar General Manager Syariah Hotel Solo, Purwanto Yudhonagoro, kepada merdeka.com, Kamis (12/3).

Public Relations Manager Syariah Hotel Solo, Wisti Valerina menambahkan, dengan konsep syariah tersebut bukan berarti pihaknya membatasi tamu yang akan menginap. Mereka tetap terbuka untuk siapapun tamu yang akan menginap.

"Konsep kami memang Islami, tetapi kami fleksibel, siapapun bisa menginap di sini. Di hotel ini kami lengkapi dengan musala yang besar di setiap lantainya, makanan dan minuman yang dijamin halal. Di setiap kamar juga kami lengkapi dengan sajadah, mukena, kran air dan Alquran. Yang pasti minuman keras tidak ada di sini," ujarnya.

Sementara itu untuk tamu yang akan menginap, lanjut Wisti, pihaknya tetap menerapkan standar yang sama dengan hotel pada umumnya. Yakni menyerahkan KTP kepada tamu yang akan melakukan check in, saat registrasi. Selain itu saat mereka mengisi kartu registrasi, terdapat sebuah kalimat yang menyatakan bahwa 'jika pasangan terbukti bukan muhrim, sewaktu-waktu bisa dikeluarkan dari hotel.'

"Jadi filter kita itu, mereka akan membaca kalimat tersebut, sebelum tanda tangan kartu registrasi. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," terangnya.

Sementara itu dalam peringatan hari jadinya yang pertama 11 Maret kemarin, pihaknya menggelar sejumlah agenda. Perayaan yang menurut dia sederhana itu diberi tajuk 'Pesta Padang Pasir, 1st Milad Syariah Hotel Solo'. Penampilan beberapa perwakilan General Manager dari Lorin Grup, para jajaran direksi PT. Hotel Anomsolo Saranatama (HAS), perwakilan warga sekitar, anak-anak Panti Asuhan Putri Aisyah, Bekonang serta seluruh karyawan sangat menghibur ratusan tamu undangan yang hadir.

Menurut Wisti pemilihan tema pesta padang pasir, lantaran pihaknya ingin berbagi. "Ini merupakan ajang kami berbagi di usia yang masih sangat muda ini kepada seluruh karyawan, anak yatim piatu, undangan, serta para tamu yang turut hadir. Kami ingin memperkuat identitas sebagai hotel dengan konsep syariah terbesar di Indonesia. Niat kami lebih ingin menghibur anak yatim dan undangan, jadi have fun kok," ungkapnya.

Wisti menambahkan, acara yang dikemas dengan konsep unik tersebut juga menampilkan beberapa hiburan yang sesuai tema. Antara lain tausiyah dari Ustadz KH Drs Agung Syuhada, kelompok musik Zanzabil yang mendendangkan nyanyian dengan alat musik gambus, atraksi sulap juga dari salah satu karyawan, penyerahan hadiah, penghargaan kepada karyawan yang berprestasi selama satu tahun belakangan, pembagian doorprize dan santunan kepada anak-anak panti asuhan.
[hhw]
Labels: Hotel Syariah, Solo, Tommy Soeharto

Thanks for reading Mengintip bisnis hotel syariah ala Tommy Soeharto di Solo. Please share...!

0 Komentar untuk "Mengintip bisnis hotel syariah ala Tommy Soeharto di Solo"

Back To Top