Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Tim angket DPRD DKI Jakarta
berencana memanggil istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama,
Veronica Tan. Sikap tim angket ini justru menjadi polemik karena
mengundang kritikan dari berbagai pihak.
"Kita capek jadi ngelihatnya, ini mau di bawa kemana sih? Bukan selesai tapi malah ngawur. Lama-lama setelah istri Ahok abis itu panggil kucing Ahok sekalian," kata pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/3/2015).
Dia menegaskan, jika DPRD DKI memang merasa wakil rakyat, semestinya punya prioritas kepentingan bersama dan bukan malah mendahulukan hasrat politiknya. Pekerjaan yang belum selesai seperti pengerukan kali Ciliwung, kemacetan, hingga penanganan kerusakan sarana umum harus dipikirkan.
"Aneh, kaitan kalau dilihat apa panggilan itu kan? Lihat itu loh macet, banjir, kali Ciliwung dikeruk, jalan hancur, banyak lubang. Publik pantau ini. Harusnya malu lah. Kalau begini terus kapan selesainya?," sebut dosen Universitas Indonesia itu.
Lantas, Agus pun berpendapat kalau putusan terpenting sekarang ada di tangan Ahok. Apakah terus berjuang membongkar dana 'siluman', atau melunak ke DPRD DKI. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sendiri memberi tenggat waktu 7 hari kepada Pemprov DKI untuk segera mengesahkan anggaran dengan opsi rapat mediasi lagi atau menggunakan anggaran 2014.
"Kalau enggak selesai, ya menurut saya mungkin pakai yang anggaran 2014. Itu kemungkinan yang saya lihat kalau lihat sampai sekarang antara dua pihak," ujarnya.
(hat/bar)
"Kita capek jadi ngelihatnya, ini mau di bawa kemana sih? Bukan selesai tapi malah ngawur. Lama-lama setelah istri Ahok abis itu panggil kucing Ahok sekalian," kata pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio saat dihubungi detikcom, Sabtu (14/3/2015).
Dia menegaskan, jika DPRD DKI memang merasa wakil rakyat, semestinya punya prioritas kepentingan bersama dan bukan malah mendahulukan hasrat politiknya. Pekerjaan yang belum selesai seperti pengerukan kali Ciliwung, kemacetan, hingga penanganan kerusakan sarana umum harus dipikirkan.
"Aneh, kaitan kalau dilihat apa panggilan itu kan? Lihat itu loh macet, banjir, kali Ciliwung dikeruk, jalan hancur, banyak lubang. Publik pantau ini. Harusnya malu lah. Kalau begini terus kapan selesainya?," sebut dosen Universitas Indonesia itu.
Lantas, Agus pun berpendapat kalau putusan terpenting sekarang ada di tangan Ahok. Apakah terus berjuang membongkar dana 'siluman', atau melunak ke DPRD DKI. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sendiri memberi tenggat waktu 7 hari kepada Pemprov DKI untuk segera mengesahkan anggaran dengan opsi rapat mediasi lagi atau menggunakan anggaran 2014.
"Kalau enggak selesai, ya menurut saya mungkin pakai yang anggaran 2014. Itu kemungkinan yang saya lihat kalau lihat sampai sekarang antara dua pihak," ujarnya.
(hat/bar)
Labels:
DKI Jakarta,
DPRD,
Pengamat Kebijakan Publik,
Tim Angket,
UI
Thanks for reading Rencanakan Panggil Istri Ahok, Tim Angket DPRD DKI Dinilai Ngawur . Please share...!
0 Komentar untuk "Rencanakan Panggil Istri Ahok, Tim Angket DPRD DKI Dinilai Ngawur "