Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi PDIP
Komarudin Watubun mendapat gelar doktor Honoris Causa dari University of
Berkley. Belakangan, kampus tersebut ternyata bodong dan dilaporkan
Menristek Dikti M Nasir ke Polri.
Terkait hal ini, politikus senior PDIP Pramono Anung mendengar bahwa Komarudin selama ini tidak menggunakan gelar tersebut. Dia menasehati agar lain kali gelar dari universitas yang belum jelas tidak perlu diterima.
"Saya dengar Komarudin tidak pernah pakai gelar itu. Kalau ada yang mau memberi, seperti itu lebih baik tidak usah diterima, sampaikan ke yang berwenang, ke menteri untuk ditertibkan," kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015).
Pramono mendorong agar pemerintah menindak tegas kampus bodong seperti University of Berkley. Dia tidak ingin dunia pendidikan tercoreng dengan hal-hal seperti itu.
"Bagi perguruan tinggi abal-abal seperti itu, pemerintah harus beri tindakan tegas. Tidak ada orang tidak kuliah lalu dapat gelar kehormatan," ucap mantan Sekjen PDIP ini.
Kepada para anggota DPR dan pejabat lainnya, Pramono berpesan agar ada pembiayaan budaya malu. Gelar harus didapat dengan usaha, bukan jual beli ijazah.
"Kita harus biasakan budaya malu. Dapat gelar harus sekolah, disertasi, diketahui publik. Kalau diberikan tanpa penelitian seperti itu, harus punya budaya malu lah," ucap anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Komarudin Watubun yang juga Ketua DPP PDIP mengaku mendapat gelar Doktor Honoris Causa di bidang Administrasi Bisnis dari University of Berkley pada tahun 2004. Dia menerima gelar itu bersama wakil ketua DPRD Provinsi Papua, anggota DPRD Provinsi Papua, kepala dinas di Pemprov Papua.
Komarudin tak tahu jika University of Berkley ternyata kampus bodong yang tak memiliki izin menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dia siap memberi keterangan ke polisi jika dibutuhkan untuk menjerat University of Berkley.
(imk/trq)
Terkait hal ini, politikus senior PDIP Pramono Anung mendengar bahwa Komarudin selama ini tidak menggunakan gelar tersebut. Dia menasehati agar lain kali gelar dari universitas yang belum jelas tidak perlu diterima.
"Saya dengar Komarudin tidak pernah pakai gelar itu. Kalau ada yang mau memberi, seperti itu lebih baik tidak usah diterima, sampaikan ke yang berwenang, ke menteri untuk ditertibkan," kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015).
Pramono mendorong agar pemerintah menindak tegas kampus bodong seperti University of Berkley. Dia tidak ingin dunia pendidikan tercoreng dengan hal-hal seperti itu.
"Bagi perguruan tinggi abal-abal seperti itu, pemerintah harus beri tindakan tegas. Tidak ada orang tidak kuliah lalu dapat gelar kehormatan," ucap mantan Sekjen PDIP ini.
Kepada para anggota DPR dan pejabat lainnya, Pramono berpesan agar ada pembiayaan budaya malu. Gelar harus didapat dengan usaha, bukan jual beli ijazah.
"Kita harus biasakan budaya malu. Dapat gelar harus sekolah, disertasi, diketahui publik. Kalau diberikan tanpa penelitian seperti itu, harus punya budaya malu lah," ucap anggota Komisi I DPR ini.
Sebelumnya, Komarudin Watubun yang juga Ketua DPP PDIP mengaku mendapat gelar Doktor Honoris Causa di bidang Administrasi Bisnis dari University of Berkley pada tahun 2004. Dia menerima gelar itu bersama wakil ketua DPRD Provinsi Papua, anggota DPRD Provinsi Papua, kepala dinas di Pemprov Papua.
Komarudin tak tahu jika University of Berkley ternyata kampus bodong yang tak memiliki izin menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dia siap memberi keterangan ke polisi jika dibutuhkan untuk menjerat University of Berkley.
(imk/trq)
Labels:
Bahaya Jual Beli Ijazah,
Pramono Anung
Thanks for reading Anggota DPR Terima Dr HC dari University of Berkley, ini Kata Pramono Anung . Please share...!
0 Komentar untuk "Anggota DPR Terima Dr HC dari University of Berkley, ini Kata Pramono Anung "