Septiana Ledysia - detikNews
Jakarta - Menristek Dikti M Nasir inspeksi
mendadak ke dua kampus swasta di Bekasi dan Jakarta hari ini. Dari hasil
sidak, ditemukan banyak kejanggalan dari dua kampus tersebut. Mendapati
dua temuan ini, Menristek bertekad akan memburu dan menumpas seluruh
kampus bodong yang ada di Indonesia.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus mencari segala lembaga pendidikan palsu," kata Nasir saat berada di kantor University of Berkley yang terletak di Lantai 2 Gedung Yarnati, Jl Proklamasi No 44, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).
Kampus pertama yang disidak adalah STIE Adhy Niaga yang terletak di Jalan Sudirman, Kranji, Bekasi, Jawa Barat. Di kampus ini, Menteri Nasir marah karena administrasi STIE Adhy Niaga amburadul. Data mahasiswa tak ada, data dosen pun tak jelas. Eks Rektor Undip ini pun berkomitmen ingin menutup kampus ini.
"Nanti saya akan kirimkan orang untuk mendalami dan tentunya akan berikan sanksi hingga sampai penutupan kampus. Karena kampus ini tidak benar," ujar Menteri Nasir di halaman Kampus Adhy Niaga, siang tadi.
Lalu Menteri Nasir melanjutkan sidak ke Jakarta, tepatnya ke kampus yang bernama University of Berkley Michigan America yang terletak di Gedung Yanarti. Kampus ini ada di lantai 2 gedung tersebut. Hanya terdiri dari dua ruangan, satu kantor dan satu lagi ruang kelas.
Saat Menteri Nasir datang, hanya ada seorang petugas jaga di kampus tersebut. Rektornya, Prof Dr Liartha S Kembaren, disebut si petugas sedang berada di Medan. Mahasiswa kampus itu disebut ada 500 orang, tapi dosennya cuma empat.
Di kampus ini, Nasir menemukan Nijazah bercap Dikti yang ditandatangani oleh Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. Namun dia yakin ijazah itu palsu.
"Ini palsu. Memang ada nama direktur pembelajaran dan kemahasiswaan di Dikti yang bernama Ibu Illah, tapi saya pastikan ini ijazah palsu dan dia ini bukan dia," ujarnya.
Selain itu, izin kampus ini juga tak jelas. Izinnya ternyata hanya sebagai tempat kursus, namun malah menjadi University of Berkley Michigan America.
"Saya akan laporkan kampus ini. Ini sudah penipuan, banyak yang dipalsukan. Dan kampus ini sudah ada sejak tahun 1996," ujar Nasir.
Temuan di dua kampus itu mengkhawatirkan. Nasir pun berjanji akan memperluas area penyelidikan terhdap kampus-kampus yang melakukan praktik jual beli ijazah dan diduga bodong.
(spt/trq)
Halaman 1 dari 2
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus mencari segala lembaga pendidikan palsu," kata Nasir saat berada di kantor University of Berkley yang terletak di Lantai 2 Gedung Yarnati, Jl Proklamasi No 44, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).
Kampus pertama yang disidak adalah STIE Adhy Niaga yang terletak di Jalan Sudirman, Kranji, Bekasi, Jawa Barat. Di kampus ini, Menteri Nasir marah karena administrasi STIE Adhy Niaga amburadul. Data mahasiswa tak ada, data dosen pun tak jelas. Eks Rektor Undip ini pun berkomitmen ingin menutup kampus ini.
"Nanti saya akan kirimkan orang untuk mendalami dan tentunya akan berikan sanksi hingga sampai penutupan kampus. Karena kampus ini tidak benar," ujar Menteri Nasir di halaman Kampus Adhy Niaga, siang tadi.
Lalu Menteri Nasir melanjutkan sidak ke Jakarta, tepatnya ke kampus yang bernama University of Berkley Michigan America yang terletak di Gedung Yanarti. Kampus ini ada di lantai 2 gedung tersebut. Hanya terdiri dari dua ruangan, satu kantor dan satu lagi ruang kelas.
Saat Menteri Nasir datang, hanya ada seorang petugas jaga di kampus tersebut. Rektornya, Prof Dr Liartha S Kembaren, disebut si petugas sedang berada di Medan. Mahasiswa kampus itu disebut ada 500 orang, tapi dosennya cuma empat.
Di kampus ini, Nasir menemukan Nijazah bercap Dikti yang ditandatangani oleh Illah Sailah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. Namun dia yakin ijazah itu palsu.
"Ini palsu. Memang ada nama direktur pembelajaran dan kemahasiswaan di Dikti yang bernama Ibu Illah, tapi saya pastikan ini ijazah palsu dan dia ini bukan dia," ujarnya.
Selain itu, izin kampus ini juga tak jelas. Izinnya ternyata hanya sebagai tempat kursus, namun malah menjadi University of Berkley Michigan America.
"Saya akan laporkan kampus ini. Ini sudah penipuan, banyak yang dipalsukan. Dan kampus ini sudah ada sejak tahun 1996," ujar Nasir.
Temuan di dua kampus itu mengkhawatirkan. Nasir pun berjanji akan memperluas area penyelidikan terhdap kampus-kampus yang melakukan praktik jual beli ijazah dan diduga bodong.
(spt/trq)
Labels:
Bahaya Jual Beli Ijazah,
Buru dan Tumpas Kampus Bodong,
Menteri Nasir
Thanks for reading Menteri Nasir Berkomitmen Buru dan Tumpas Seluruh Kampus Bodong . Please share...!
0 Komentar untuk "Menteri Nasir Berkomitmen Buru dan Tumpas Seluruh Kampus Bodong "