Fajar Pratama - detikNews
Jakarta - Bareskrim Polri akan
berkoordinasi dengan PPATK dan KPK terkait penanganan kasus penjualan
kondensat atau minyak mentah. PPATK siap menyuplai data ke polisi.
"Sehingga tentu sesuai dengan tugas PPATK, maka PPATK tentu siap mendukung upaya Polri ini," ujar Wakil Kepala PPATK Agus Santoso dalam perbincangan, Kamis (7/5/2015).
PPATK, kata Agus, sudah mendalami kasus dugaan korupsi yang ada di seputaran SKK Migas. Lembaga intelijen keuangan ini sebelumnya juga telah membantu KPK yang dulu menangani kasus suap mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
"Dalam proses penyidikan kasus dugaan korupsi di SKK Migas dan kasus di ESDM sebenarnya PPATK sudah membantu upaya penanganan di KPK," ujar Agus.
Mantan Deputi di BP Migas (sekarang SKK Migas) berinisial DH telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. DH diduga menjadi pihak yang terlibat dalam penunjukan langsung penjualan kondensat ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tahun 2009-2011.
Sebelumnya, pihak Bareskrim Polri mengatakan akan bekerjasama dengan KPK dan PPATK dalam penanganan kasus penjualan kondensat bagian negara yang diduga merugikan negara sekitar Rp 2 triliun ini.
"KPK akan melakukan supervisi dan kami akan berkordinasi dengan PPATK," ujar Direktur Tipid Eksus Brigjen Victor Edy Simanjuntak di Jakarta, Rabu (6/5/2015).
(fjp/fjp)
"Sehingga tentu sesuai dengan tugas PPATK, maka PPATK tentu siap mendukung upaya Polri ini," ujar Wakil Kepala PPATK Agus Santoso dalam perbincangan, Kamis (7/5/2015).
PPATK, kata Agus, sudah mendalami kasus dugaan korupsi yang ada di seputaran SKK Migas. Lembaga intelijen keuangan ini sebelumnya juga telah membantu KPK yang dulu menangani kasus suap mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
"Dalam proses penyidikan kasus dugaan korupsi di SKK Migas dan kasus di ESDM sebenarnya PPATK sudah membantu upaya penanganan di KPK," ujar Agus.
Mantan Deputi di BP Migas (sekarang SKK Migas) berinisial DH telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. DH diduga menjadi pihak yang terlibat dalam penunjukan langsung penjualan kondensat ke PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tahun 2009-2011.
Sebelumnya, pihak Bareskrim Polri mengatakan akan bekerjasama dengan KPK dan PPATK dalam penanganan kasus penjualan kondensat bagian negara yang diduga merugikan negara sekitar Rp 2 triliun ini.
"KPK akan melakukan supervisi dan kami akan berkordinasi dengan PPATK," ujar Direktur Tipid Eksus Brigjen Victor Edy Simanjuntak di Jakarta, Rabu (6/5/2015).
(fjp/fjp)
Labels:
Kasus Korupsi Rp 2 T,
Polisi,
PPATK
Thanks for reading PPATK Siap Suplai Data ke Polisi Soal Kasus Korupsi Penjualan Kondensat Rp 2 T . Please share...!
0 Komentar untuk "PPATK Siap Suplai Data ke Polisi Soal Kasus Korupsi Penjualan Kondensat Rp 2 T "