-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Kisah Mistis Saat Upacara Mecaru Mengantar Angeline Pulang ke Tanah Jawa

Putri Akmal, - detiknews
 http://images.detik.com/community/media/visual/2015/06/16/6dd97b62-91a9-4c9d-81a2-2ffa9405f3b7_169.jpg?w=780&q=90
 Denpasar - Matahari mulai tenggelam di bumi Pulau Dewata, tapi tak menyurutkan kepedulian dan kasih sayang warga sekitar rumah Angeline tinggal, di Jalan Sedap Malam, Lingkungan Kebon Kuri, Desa Pekraman Kesiman, Denpasar untuk menggelar sembahyang Pemlepeh Caru Panca Sata atau ritual mecaru. Ritual mecaru ini sengaja dibuat oleh warga untuk mengantarkan Angeline pulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Banten yang sebelumnya sudah disucikan pemangku di Banjar Kebon Kuri dibawa masuk ke dalam rumah Angeline. Banten atau sesaji ini diletakkan di atas lubang di mana Angeline dikubur. Selepas itu, sesaji dibawa oleh pemangku ke sebuah pura persimpangan batu bolong kecil yang letaknya berdempetan di pojok utara rumah ibu angkatnya, Margriet.

Aroma wangi dupa yang dibakar saat sembahyang menjadikan upacara ini semakin sakral dan mengundang mistis. Tak sedikit warga yang ikut mecaru juga alami kesurupan dan mengeluarkan teriakan melengking seperti merasakan kesakitan.

“Waaaaa….. sakiiiiiiittttt,” teriakan salah satu warga laki-laki yang kesurupan saat mecaru, Selasa (16/6/2015) malam.
Selepas teriakan itu, seorang ibu mengambil boneka beruang berwarna merah muda dan meletakkannya di depan pura sambil mengantarkan Angeline untuk pulang.

“Nak..pulang ya nak ya.. Pulang ke Jawa,” imbuh perempuan sambil tersenyum.
Sebuah parit lebar memisahkan antara pura persimpangan batu bolong dengan jalanan. Di bawah pohon beringin besar tepat pura ini berdiri, Wayan Wiranata, Pelingsir atau Sesepuh Banjar Kebon Kuri usai mecaru menambahkan, upacara ini ditujukan untuk menetralisir wilayahnya dari suatu musibah dan pembersihan dari arwah-arwah yang masih tinggal di dalam rumah ini.

“Apalagi tanah yang dipakai untuk mengubur itu kan bukan tanah pemakaman, tanah pekarangan rumah dan tidak seharusnya jadi harus dinetralkan,” kata pelingsir Wayan Wiranata.

Menurut Wayan, selepas Pemlepeh Caru Panca Sata rencananya akan diadakan upacara Manceklud dan ritual ini harus dipuput oleh tiga sulinggih yaitu Resi, Siwa dan Budha. Upacara ini merupakan ritual puncak dalam upacara pembersihan tanah desa.
“Karena peristiwa Angeline ini termasuk kejahatan yang sadis jadi harus ada upacara pembersihan lebih tinggi,” tutupnya.
Setelah pengiriman jenazah Angeline ke Banyuwangi, kiriman karangan bunga dan boneka-boneka lucu terlihat semakin menggunung di halaman rumah Angeline.

Sambil berdoa sejenak, para pengirim bunga yang sengaja datang kerumah Angeline itu seolah ingin memberikan kenangan pada Angeline agar bisa tenang di dunia barunya.

"Selamat jalan Angeline, semua beban dan kesakitanmu telah terangkat. Surga menantimu nak," ucap seorang ibu sambil meletakkan karangan bunga.
(dra/gah)
Labels: Tragedi Angeline

Thanks for reading Kisah Mistis Saat Upacara Mecaru Mengantar Angeline Pulang ke Tanah Jawa. Please share...!

0 Komentar untuk "Kisah Mistis Saat Upacara Mecaru Mengantar Angeline Pulang ke Tanah Jawa"

Back To Top