Elza Astari Retaduari - detikNews 
Foto: Herianto Batubara
Jakarta - Seorang anggota TNI Angkatan Darat, Prajurit Satu Aspin Mallobasang tewas ditusuk oleh prang tak dikenal di Gowa, Sulawesi Selatan pada Minggu, 12 Juli 2015 lalu. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengaku pihaknya sudah membentuk tim gabungan yang di back up Mabes Polri untuk mengusut kasus tersebut.
"Kami sudah bentuk tim, ada tim gabungan, ada back up dari Mabes Polri agar segera diungkap pelakunya," kata Badrodin usai menghadiri serah terima jabatan Panglima TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7/2015).
Namun hingga kini Polri belum mengumumkan satu pun tersangka dalam kasus penusukan tersebut. Badrodin mengaku, Polri tak bisa menduga-duga dalam mengusut sebuah kasus kriminal.
"Kami tidak bisa menduga-duga karena timnya sedang bekerja. Tunggu saja hasilnya nanti dari tim yang diback up sama kabareskrim. Nanti setelah itu kami baru lihat hasilnya bagaimana," kata Badrodin.
Peristiwa penusukan terhadap Pratu Aspin Mallobasang yang merupakan anggota Yonif 433 Kostrad terjadi pada Minggu dinihari pukul 01.30 WITA. Saat itu Apin bersama seorang temannya Pratu Fatkurrahman anggota Brigif L-3/K menonton festival beduk di area parkir lapangan Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Saat asyik menonton festival tiba-tiba mereka didatangi sekitar 20 orang tak dikenal. Ke-20 orang tersebut tanpa basa-basi langsung mengeroyok Aspin dan Fatkurrahman. Menurut saksi mata yang berada di lokasi, salah satu pelaku yang berambut pendek, berkopiah hitam dan berbadan tegap menusuk kedua anggota TNI AD tersebut. Fatkur bisa selamat, namun Aspin meninggal dunia.
Pasca insiden penusakan tersebut, kata Badrodin, Panglima Kodam bersama Kapolda, Komandan Korem, serta Panglima Divisi langsung melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan.
(erd/try)
Foto: Herianto BatubaraJakarta - Seorang anggota TNI Angkatan Darat, Prajurit Satu Aspin Mallobasang tewas ditusuk oleh prang tak dikenal di Gowa, Sulawesi Selatan pada Minggu, 12 Juli 2015 lalu. Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengaku pihaknya sudah membentuk tim gabungan yang di back up Mabes Polri untuk mengusut kasus tersebut.
"Kami sudah bentuk tim, ada tim gabungan, ada back up dari Mabes Polri agar segera diungkap pelakunya," kata Badrodin usai menghadiri serah terima jabatan Panglima TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7/2015).
Namun hingga kini Polri belum mengumumkan satu pun tersangka dalam kasus penusukan tersebut. Badrodin mengaku, Polri tak bisa menduga-duga dalam mengusut sebuah kasus kriminal.
"Kami tidak bisa menduga-duga karena timnya sedang bekerja. Tunggu saja hasilnya nanti dari tim yang diback up sama kabareskrim. Nanti setelah itu kami baru lihat hasilnya bagaimana," kata Badrodin.
Peristiwa penusukan terhadap Pratu Aspin Mallobasang yang merupakan anggota Yonif 433 Kostrad terjadi pada Minggu dinihari pukul 01.30 WITA. Saat itu Apin bersama seorang temannya Pratu Fatkurrahman anggota Brigif L-3/K menonton festival beduk di area parkir lapangan Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Saat asyik menonton festival tiba-tiba mereka didatangi sekitar 20 orang tak dikenal. Ke-20 orang tersebut tanpa basa-basi langsung mengeroyok Aspin dan Fatkurrahman. Menurut saksi mata yang berada di lokasi, salah satu pelaku yang berambut pendek, berkopiah hitam dan berbadan tegap menusuk kedua anggota TNI AD tersebut. Fatkur bisa selamat, namun Aspin meninggal dunia.
Pasca insiden penusakan tersebut, kata Badrodin, Panglima Kodam bersama Kapolda, Komandan Korem, serta Panglima Divisi langsung melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan.
(erd/try)
Labels:
Insiden Gowa,
Kami Bentuk Tim Di-back up Kabareskrim,
Kapolri
Thanks for reading Insiden Penusukan di Gowa, Kapolri: Kami Bentuk Tim Di-back up Kabareskrim. Please share...!
0 Komentar untuk "Insiden Penusukan di Gowa, Kapolri: Kami Bentuk Tim Di-back up Kabareskrim"