Reporter : Marcheilla Ariesta Putri Hanggoro
Merdeka.com - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young, menilai Indonesia punya hubungan baik dengan Korea Utara selama lebih dari 50 tahun. Oleh karenanya, dia berharap Indonesia bisa terlibat lebih aktif mengampenyakan prospek perdamaian di semenanjung Korea dengan negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
Selain itu, Dubes Cho mengatakan media juga berperan penting dalam perdamaian tersebut. "Indonesia selama ini saya yakin punya hubungan baik dengan Korea Utara sehingga bisa memberikan masukan. Selain itu, yang penting juga adalah sumbangsih media yang berperan untuk menyampaikan fakta," kata dia saat ditemui di kantornya Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (1/6).
Menurut dia, media harus berani mengatakan tidak jika ada pemberitaan keliru yang dibuat Korea Utara. Dubes Cho juga mengatakan peran media tersebut bisa menghentikan Korea Utara untuk membuat berita- berita yang dilebih-lebihkan agar dapat perhatian dunia.
Korut diketahui senang memamerkan propaganda alutsista terbaru yang berbahaya lewat media corong pemerintah KCNA. Bulan lalu, Pemimpin Besar Kim Jong-un dilaporkan menghadiri uji coba rudal balistik antar benua, yang bisa mencapai bahkan pantai barat Amerika Serikat.
Dalam upaya perdamaian dengan Korea Utara, duta besar Negeri Ginseng tersebut mengatakan Indonesia dapat membujuk dan menekankan Korut untuk membatalkan program nuklir mereka.
"Selain dengan Indonesia, kita juga menggalang kerja sama dengan dunia internasional untuk menekan Korut membatalkan program nuklir mereka," paparnya.
Korsel mulai frustrasi menghadapi saudaranya di utara, lantaran pimpinan Korut tak pernah mau diajak berunding soal senjata nuklir.
Walau Korut kini jadi negara tertutup, Indonesia merupakan salah satu negara yang dianggap sahabat baik. Hubungan itu terjalin di era Presiden Soekarno, yang menghadiahkan anggrek untuk Presiden Kim Il-sung.
Merdeka.com - Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-young, menilai Indonesia punya hubungan baik dengan Korea Utara selama lebih dari 50 tahun. Oleh karenanya, dia berharap Indonesia bisa terlibat lebih aktif mengampenyakan prospek perdamaian di semenanjung Korea dengan negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
Selain itu, Dubes Cho mengatakan media juga berperan penting dalam perdamaian tersebut. "Indonesia selama ini saya yakin punya hubungan baik dengan Korea Utara sehingga bisa memberikan masukan. Selain itu, yang penting juga adalah sumbangsih media yang berperan untuk menyampaikan fakta," kata dia saat ditemui di kantornya Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (1/6).
Menurut dia, media harus berani mengatakan tidak jika ada pemberitaan keliru yang dibuat Korea Utara. Dubes Cho juga mengatakan peran media tersebut bisa menghentikan Korea Utara untuk membuat berita- berita yang dilebih-lebihkan agar dapat perhatian dunia.
Korut diketahui senang memamerkan propaganda alutsista terbaru yang berbahaya lewat media corong pemerintah KCNA. Bulan lalu, Pemimpin Besar Kim Jong-un dilaporkan menghadiri uji coba rudal balistik antar benua, yang bisa mencapai bahkan pantai barat Amerika Serikat.
Dalam upaya perdamaian dengan Korea Utara, duta besar Negeri Ginseng tersebut mengatakan Indonesia dapat membujuk dan menekankan Korut untuk membatalkan program nuklir mereka.
"Selain dengan Indonesia, kita juga menggalang kerja sama dengan dunia internasional untuk menekan Korut membatalkan program nuklir mereka," paparnya.
Korsel mulai frustrasi menghadapi saudaranya di utara, lantaran pimpinan Korut tak pernah mau diajak berunding soal senjata nuklir.
Walau Korut kini jadi negara tertutup, Indonesia merupakan salah satu negara yang dianggap sahabat baik. Hubungan itu terjalin di era Presiden Soekarno, yang menghadiahkan anggrek untuk Presiden Kim Il-sung.
Labels:
Bujuk Korut tak lagi kembangkan senjata nuklir,
Korsel ajak Indonesia
Thanks for reading Korsel ajak Indonesia bujuk Korut tak lagi kembangkan senjata nuklir. Please share...!
0 Komentar untuk "Korsel ajak Indonesia bujuk Korut tak lagi kembangkan senjata nuklir"