-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Panglima TNI: Bentrok di Semarang Karena Oknum, Bukan TNI Polri

Elza Astari Retaduari - detikNews Panglima TNI: Bentrok di Semarang Karena Oknum, Bukan TNI PolriFoto: Rachman Haryanto

 Jakarta - Bentrokan antara anggota Mako Brimob Polda Jateng dengan anggota Penerbang TNI AD (Penerbad) terjadi di Semarang. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, insiden itu merupakan permasalahan oknum bukan institusi.

"Itu bukan TNI-Polri tapi oknum. Saya tegaskan ini tak ada upaya membenturkan," ungkap Gatot usai sertijab di Mabes TNI, Cilangkap, Jaktim, Selasa (14/7/2015).

Gatot menyadari, perkelahian antara personel polisi dan prajurit TNI kerap muncul. Namun hal tersebut, kata Gatot, terjadi hanya di jajaran bawah. Untuk itu, TNI dan Polri akan menggelar pendidikan bersama mulai tahun ini.

"Kalau dilihat beberapa kasus 80 persennya dilakukan oleh tentara prajurit dua. Jadi tentara yang baru masuk. Ini akan saya awasi bagaimana rekruitmen, pendidikan dan pasca pendidikan," kata Gatot.

"Kapolri dan Jenderal Moeldoko sudah lakukan MoU bersama lakukan pendidikan bersama. Intinya tiga bulan dulu baru bisa dilanjutkan enam bulan. Tapi intinya adalah soal disiplin," sambungnya.

Pendidikan bersama ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kedisiplinan antara anggota dua institusi itu. Selain itu, kerjasama pimpinan TNI dan Polri disebut Gatot sangat berperan untuk meminimalisir bentrokan.

"Pemimpin harus bersama-sama (meningkatkan kedisiplinan) sehingga nanti kalau anak buahnya lihat akan mengikuti," ucap Gatot yang masih merangkap sebagai kepala staf angkatan darat itu.

Meski insiden antara oknum TNI dan Polri kerap terjadi, Gatot memastikan tidak ada kesalahan doktrin terhadap prajuritnya. "Doktrin tak ada yang salah," tegas jenderal bintang 4 itu.

(ear/nwy)
Labels: Bentrok di Semarang Karena Oknum, Bukan TNI Polri, Panglima TNI

Thanks for reading Panglima TNI: Bentrok di Semarang Karena Oknum, Bukan TNI Polri. Please share...!

0 Komentar untuk "Panglima TNI: Bentrok di Semarang Karena Oknum, Bukan TNI Polri"

Back To Top