Reporter : Ferrika Lukmana Sari
Merdeka.com - Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsama Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan Sumatra Utara terjadi karena mengalami masalah mesin.
"Diperkirakan ada masalah di mesin nomer empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).
Namun, Dwi juga menambahkan kondisi bandara yang tak sesuai standar operasional, yang berakibat dapat mengganggu penerbangan.
"Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.
Manurut dia, apabila pesawat Hercules C-130 terbang secara normal kemungkinan kecelakaan tak terjadi, tetapi pesawat itu terbang ketinggian rendah sehingga menabrak antena.
Secara desain bangunan, Lanud Soewondo Medan Sumatra Utara tidak didukung ketinggian ring standar penerbangan.
"Idealnya pangkalan TNI, ring paling luar harus 5 km. Di Medan kira- kira hanya 4 km. Itu tidak sampai 5 km," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Staff TNI AU Marsekal Agus Supriyatna mengatakan salah satu mesin kanan pesawat tak berfungsi. Kata dia, pesawat terbang ke kanan dengan ketinggian rendah. Kemudian pesawat menabrak antena setinggi sekitar 30 meter, tanpa jelas pemilik antena tersebut.
Merdeka.com - Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsama Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan Sumatra Utara terjadi karena mengalami masalah mesin.
"Diperkirakan ada masalah di mesin nomer empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).
Namun, Dwi juga menambahkan kondisi bandara yang tak sesuai standar operasional, yang berakibat dapat mengganggu penerbangan.
"Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.
Manurut dia, apabila pesawat Hercules C-130 terbang secara normal kemungkinan kecelakaan tak terjadi, tetapi pesawat itu terbang ketinggian rendah sehingga menabrak antena.
Secara desain bangunan, Lanud Soewondo Medan Sumatra Utara tidak didukung ketinggian ring standar penerbangan.
"Idealnya pangkalan TNI, ring paling luar harus 5 km. Di Medan kira- kira hanya 4 km. Itu tidak sampai 5 km," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Staff TNI AU Marsekal Agus Supriyatna mengatakan salah satu mesin kanan pesawat tak berfungsi. Kata dia, pesawat terbang ke kanan dengan ketinggian rendah. Kemudian pesawat menabrak antena setinggi sekitar 30 meter, tanpa jelas pemilik antena tersebut.
Labels:
TNI AU
Thanks for reading TNI AU: Masalah mesin dan antena liar penyebab Hercules C-130 jatuh. Please share...!
0 Komentar untuk "TNI AU: Masalah mesin dan antena liar penyebab Hercules C-130 jatuh"