REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH –
Matahari perlahan tertutup awan. Langit menjadi gelap. Petir dan gemuruh bersahutan di langit Makkah, Arab Saudi, Ahad (30/8) petang. Hujan pun membasahi Tanah Haram ketika jamaah haji asal Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) JKS (Jakarta-Bekasi) 01 tiba di Makkah.
Pada siang hari, Makkah sangat panas dengan suhu maksimal 44 derajat
celcius. Bahkan, sekitar 30 menit sebelum jamaah tiba, temperatur di
Kota Kelahiran Nabi masih mencapai 42 derajat celcius. Bus pertama yang
membawa romongan jamaah haji asal Indonesia tiba di pemondokan nomor
704, Sektor 7, Jarwal, Makkah, pukul 15.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Ketika masuk ke Hotel Jirand Al-Taseer yang menjadi pemondokan 704,
jamaah disambut dengan marawis. Pengurus muasasah dan maktab membagikan
bunga kepada jamaah. Pengawas perumahan dan katering Sektor 7 membagikan
kunci berbentuk kartu kepada kepala rombongan.
Selanjutnya, kepala rombongan membagikan kepada jamaah. Setelah
menerima kunci, jamaah langsung naik ke lantai 1. Setiap kamar
berkapasitas tiga hingga empat orang. Laki-laki dan perempuan menempati
kamar yang berbeda.
“Alhamdulillah, ternyata Negara kita sangat perhatian dengan jamaah
haji. Di setiap titik selalu ada petugas yang memperhatikan,” kata Elis
Supena Salha (39 tahun) dengan wajah sumringah ketika masuk ke dalam
kamar.
Elis pun bercerita dia dan suaminya berangkat mendampingi ibunya,
Ubed Jubaedah Junaedi (60). Ubed yang duduk di samping Elis tampak
mengenakan gelang merah.
“Di Madinah juga ternyata bisa shalat lebih
dari 40 waktu,” kata Elis yang perlahan menitikan air mata.
Perempuan asal Tasikmalaya itu mengaku tidak menyangka ada banyak
petugas memberikan perhatian dan memastikan jamaah dalam kondisi baik.
Menurut dia, fasilitas yang diberikan juga cukup baik seperti kasur yang
empuk.
“Terima kasih. Semoga ibadah haji kami lancar dan mabrur,” ujar
dia.
Konsul Jenderal RI Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra yang menyambut
jamaah dari Kloter JKS 01 menyatakan sebagian besar sudah masuk ke
kamarnya. “Mereka sangat senang dan sudah melihat fasiltas yang ada di
hotel,” kata dia.
Dharmakirty menyatakan pemondokan nomor 704 ini bakal ditempati enam
ribu jamaah asal Indonesia. Selama di Makkah, jamaah juga akan
mendapatkan layanan makan siang selama 15 kali. “Di area lebih dari dua
ribu meter juga akan ada bus shalawat,” kata dia.
Dharmakirty pun mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatan. Saat
ini, cuaca di Makkah memang mulai peralihan ke musim dingin. Kendati
demikian, suhu pada siang hari di Kota Nabi Ibrahim ini masih sangat
panas.
“Jangan paksakan untuk selalu masuk ke Masjidil Haram setiap waktu
shalat. Prosesi di Arafah masih September nanti, jadi jaga fisik, jaga
kesehatan. Yang tidak kalah pentingnya, jaga komunikasi sesama jamaah.
Kalau pergi keluar harus saling memberitahu,” ujar Dharmakirty.
Pada Ahad ini, sebanyak 4.636 jamaah asal Indonesia yang tergabung
dalam 12 kloter dijadwalkan tiba di Makkah. Mereka bakal ditempatkan di
Sektor 5, 6, 7, 9, dan 1. Jamaah akan melakukan umrah qudum atau
kedatangan setelah semua jamaah di masing-masing kloter berkumpul.
0 Komentar untuk "Hujan Sambut Jamaah Haji Indonesia di Makkah"