Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai menghadiri acara Construction Kick Off PLTU Batang Jawa Tengah 2 x 1.000 MW dan Peresmian Program Elektrifikasi 50 Lokasi di Pulau Terdepan di Daerah Perbatasan, di Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2015).
"Dalam 5 tahun ke depan kita butuh 35.000 MW lagi. Maka kalau itu ada yang menghambat, ketemu saya," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, listrik dari program 35.000 MW tersebut sangat dibutuhkan rakyat Indonesia, karena setiap ia kunjungan kerja ke berbagai daerah terutama di luar Jawa, keluhan rakyat selalu masalah kekurangan listrik.
"Karena setiap saya ke kabupaten di daerah manapun terutama di luar Jawa selalu keluhannya, 'Pak listriknya byar-pet, Pak listriknya mati 6 jam, Pak listriknya mati 5 kali, Pak listriknya hanya menyala siang saja'. Oleh sebab itu proyek listrik ini jangan lagi tertunda," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW adalah kebutuhan masyarakat yang harus diperjuangkan. Meski banyak tantangan yang harus dilewati.
Ia menuturkan, perjuangan itu harus setara dengan yang dilakukan para pahlawan sebelum 70 tahun yang lalu. Memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Sekarang masih dalam suasana kemerdekaan. Lebih dari 70 tahun lalu, para pahlawan selalu katakan merdeka atau mati. Kalau kita perlu menekankan, 35.000 MW atau mati lampu. Dari pada kegelapan, lebih baik kita membangun 35.000 MW," tegas Sudirman.(rrd/hen)
Labels:
Ada yang Hambat 35.000 MW,
Jokowi,
Ketemu Saya
Thanks for reading Jokowi: Ada yang Hambat 35.000 MW, Ketemu Saya. Please share...!
0 Komentar untuk "Jokowi: Ada yang Hambat 35.000 MW, Ketemu Saya"