-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Mahfud MD: Sejarah NU, Muktamar Tandingan Pasti Selalu Bubar Sendiri


Mahfud MD: Sejarah NU, Muktamar Tandingan Pasti Selalu Bubar Sendiri 
Jakarta - Menyusul adanya isu perpecahan di tubuh Nahdlatul Ulama usai Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Kader NU Mahfud MD menyebut tak perlu ada yang membawa hasil ke ranah hukum. Dari pengalaman sebelumnya, Mahfud mengatakan muktamar tandingan selalu berakhir bubar.

"Sudahlah muktamar itu sudah selesai dan diterima hasilnya, lebih baik bersatu kembali dan diterima hasilnya dan saya kira Kyai Ma'ruf Amin juga orang yang penuh integritas, dikenal profesional dan memberikan hikmahnya kepada NU," ungkap Mahfud dalam konferensi pers di rumah makan di bilangan Menteng, Jakpus, Sabtu (8/8/2015).
Menurut Mahfud, muktamar tak bisa dipahami sebagai proses hukum. Jika hasil muktamar dibawa ke pengadilan, pihak penggugat diyakin Mahfud akan sulit menang.

"(Muktamar) itu proses silaturahim yang juga berwarna proses politik oleh sebab itu hasil muktamar harus diterima sebagai fakta. Kalau main hukum misalnya, mau menggugat ke pengadilan itu misalnya, dia sulit menang," kata Mahfud.

"Menurut saya NU tidak perlu gunjang-ganjing lagi dan umat menunggu kiprahnya sekarang dan kembali ke peran masing-masing orang untuk terutama kiprah NU kepada Indonesia ini. Terutama menangkal radikalisme, itu serius," sambung mantan hakim Mahkamah Konstitusi itu.


Terkait dengan adanya isu soal muktamar ulang atau muktamar tandingan, Mahfud meminta niat tersebut diurungkan. Pasalnya beberapa kali kejadian serupa dilakukan, namun tak ada hasil yang berkelanjutan.

"NU punya sejarah ya, setiap tandingan terhadap NU bubar sendiri. Dulu ada orang yang bernama Saleh Khalid dkk mendirikan NU baru di tahun 80-an, itu bubar sendiri meskipun gerakannya gencar," cerita Mahfud.
Kemudian muktamar tandingan yang kedua adalah muktamar di Cipasung yang membentuk Komite Penyelamat Partai Nahdlatul Ulama (KPPNU) yang dipimpin oleh Abu Hasan.

"Bubar juga. Ini kalau dipaksakan muktamar lagi itu kalau dibiarkan akan bubar juga, kan lebih baik tidak usah muktamar ulang dan tidak perlu menggugat ke pengadilan, tidak ada gunanya," tegas Mahfud.
Untuk itu Mahfud meminta kepada semua Nahdliyin untuk menerima hasil muktamar di Jombang kemarin di bawah kepemimpinan Said Aqil Siradj untuk periode 2015-2020. Apalagi Said dinilai Mahfud sudah dapat membuktikan mampu memimpin umat dalam masa kepemimpinan sebelumnya.

"Kyai Said Aqil Siradj juga sudah menunjukkan kesetiaannya kepada NU dan cukup mampu memimpin umat. Yang ada sekarang diterima saja sebagai fakta, lalu bagaimana menjaga visi ke NU-an yang penuh hikmah agar tidak hilang," tutur Mahfud.

"Kalau ada yang tidak puas itu biasa. Itu artinya NU besar karena ada yang tidak puas kepada hasil muktamarnya," pungkas politisi PKB itu.

(elz/dhn)
Labels: MD, Muktamar Tandingan Pasti Selalu Bubar Sendiri, Sejarah NU

Thanks for reading Mahfud MD: Sejarah NU, Muktamar Tandingan Pasti Selalu Bubar Sendiri. Please share...!

0 Komentar untuk "Mahfud MD: Sejarah NU, Muktamar Tandingan Pasti Selalu Bubar Sendiri"

Back To Top