-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

RI Belum Bisa Lepas dari Pangan Impor, Ini Daftarnya (1)

Maikel Jefriando - detikfinance
//images.detik.com/content/2015/04/06/4/065804_cover.jpg
Jakarta - Sampai sekarang, Indonesia belum bisa lepas dari bahan pangan impor. Buktinya, mulai dari garam, bawang, minyak goreng, teh, hingga beras masih dipasok dari negara lain.

Data tersebut terangkum dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Senin (6/4/2015).
Datangnya pangan impor berasal dari banyak negara. Mulai dari Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, hingga Brasil.

Berikut rinciannya bagian pertama.

 1. Garam
//images.detik.com/content/2015/04/06/4/065832_garam3.jpg
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan garis pantai yang panjang, harus menerima kenyataan masih mengimpor garam. Impor bahkan terjadi hampir setiap bulan, dalam volume dan nilai yang besar.

Impor pada Februari 2015 adalah 101.622 ton atau senilai US$ 4,8 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ada peningkatan yang signifikan. Januari 2015 dilaporkan impor garam hanya 27.459 ton, atau nominalnya US$ 1,3 juta. Akumulasi impor dua bulan tersebut adalah 129.080 ton atau US$ 6,7 juta

Garam impor paling besar bersumber dari Australia, volumenya di Februari sebesar 101.407 ton atau US$ 4,8 juta.

Kemudian adalah Singapura 2,5 ton atau US$ 8.417, India sebesar 112 ton atau US$ 9.393, dan negara lainnya secara total 100,8 ton atau US$ 13.963.


2. Teh

//images.detik.com/content/2015/04/06/4/065927_teh.jpg
Teh impor yang masuk ke Indonesia mencapai 1.211 ton pada Februari 2015, atau setara dengan US$ 1,8 juta. Sedangkan di Januari, volumenya 1.574 ton atau US$ 2,5 juta.

Berikut rincian asal negara teh impor:
  1. Vietnam 662 ton atau US$ 755 ribu
  2. Kenya 144 ton atau US$ 380 ribu
  3. Srilanka 43 ton atau US$ 176 ribu
  4. Iran 246 ton atau US$ 162,9 ribu
  5. Jepang 9,2 ton atau US$ 160,9 ribu
  6. Negara lainnya 105 ton atau US$ 247 ribu

 3. Kopi
//images.detik.com/content/2015/04/06/4/070015_kopikoper2.jpg
Untuk kopi, volume yang diimpor Indonesia di Februari 2015 mencapai 430 ton atau US$ 1,6 juta. Untuk bulan sebelumnya lebih rendah, dengan volume 260 ton atau US$ 1,5 juta.

Impor kopi berasal dari:
  1. Brasil 231 ton atau US$ 886,3 ribu
  2. Malaysia 13,6 ton atau US$ 145,6 ribu
  3. Thailand 76 ton atau 279 ribu
  4. Papua Nugini 60 ton atau US$ 114 ribu
  5. Negara lainnya 48,6 ton atau US$ 232 ribu.
 4. Gula
//images.detik.com/content/2015/04/06/4/070221_gulakoper.jpg
Gula menjadi salah satu komoditas pangan yang diimpor hingga sekarang. Baik untuk jenis gula pasir dan tebu. Volumenya pun juga cukup besar dan berlangsung setiap bulan.

Gula pasir diimpor pada Februari 2015 sebanyak 10.614 ton atau US$ 4,7 juta. Naik dibandingkan Januari yang tercatat 5.969 ton atau US$ 2,8 juta.

Sementara itu untuk gula tebu diimpor sebanyak 234.870 ton, atau setara dengan US$ 95,1 juta. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 395.909 ton atau US$ 168,5 juta.

Berikut rincian negara asal impor gula:

Gula Pasir
  1. Thailand 9.814 ton atau US$ 4,3 juta
  2. Singapura 500 ton atau US$ 217,7 ribu
  3. Malaysia 300 ton atau US$ 120,3 ribu
 Gula Tebu
  1. Brasil 186.158 ton atau US$ 76,8 juta
  2. Thailand 48.712 ton atau US$ 18,2 juta
  
5. Kedelai

//images.detik.com/content/2015/04/06/4/070336_kedelai.jpg
Fakta menyebutkan, kedelai yang tersedia di dalam negeri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan, sehingga masih harus diimpor. Bahan baku tahu dan tempe ini masih sulit dipenuhi, bila hanya mengandalkan produksi dalam negeri.

Pada Februari 2015, impor kedelai tercatat mencapai 207,4 ribu ton atau US$ 103,5 juta. Tidak jauh berbeda dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang sebesar 164,9 ribu ton atau US$ 83,7 juta.

Bila diakumulasi dalam dua bulan tersebut, maka impor tercatat 372,3 ribu ton atau US$ 187,2 juta. Naik tips dibandingkan periode 2014 yang sebesar 348 ribu ton atau US$ 199,9 juta.

Berikut rincian negara pemasok kedelai ke Indonesia :
  1. Amerika Serikat (AS) 198 ribu ton atau US$ 98,7 juta
  2. Kanada 5.949 ton atau US$ 3,1 juta
  3. Malaysia 1,5 ribu ton atau US$1,1 juta
  4. Tiongkok 524 ton atau US$ 288 ribu
  5. Negara lainnya 848 ton atau US$ 360 ribu


6. Beras

//images.detik.com/content/2015/04/06/4/070417_beras.jpg
Indonesia masih mengimpor beras, namun beras yang diimpor adalah jenis medium dan premium untuk kebutuhan restoran, hotel, dan masyarakat atas.

Impor beras ini pada Februari 2015 adalah 7.912 ton, atau senilai US$ 3,1  juta.

Dibandingkan dengan sebelumnya, impor beras pada Februari menurun signifikan. Karena pada Januari volume impor yang dilaporkan mencapai 16,6 ribu ton atau US$ 8,3 juta.

Berikut negara pemasok beras ke Indonesia:
  1. Thailand 1.030 ton atau US$ 615 ribu
  2. Vietnam 550 ton atau US$ 219 ribu
  3. Pakistan 6.000 ton atau US$ 2,1 juta
  4. Tiongkok 32 ton atau US$ 121 ribu
  5. Malaysia 300 ton atau US$ 28 ribu

(mkl/dnl)

Labels: Pangan Impor, RI

Thanks for reading RI Belum Bisa Lepas dari Pangan Impor, Ini Daftarnya (1). Please share...!

0 Komentar untuk "RI Belum Bisa Lepas dari Pangan Impor, Ini Daftarnya (1)"

Back To Top