
Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, ditemui di Kantor Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Jumat (29/5/2015).
"Investor sangat agresif ingin bangun kilang di Indonesia, karena mereka tahu kita butuh kilang. Ke depan setidaknya kita buruh empat kilang minyak baru, dengan kapasitas produksi masing-masing 300.000 barel per hari," kata Wiratmaja.
Ia mengungkapkan, investor yang berminat paling banyak dari negara-negara Timur Tengah.
"Terutama dari negara penghasil minyak, Iran, Irak, Oman, Kuwait, dan Saudi Arabi," kata Wiratmaja.
Wirartmaja menambahkan, salah satu syarat utama, investor ini harus menjalin kerjasama dengan perusahaan minyak dalam negeri, seperti PT Pertamina (Persero).
"Harus gandeng perusahaan dalam negeri, kerjasama, bagaimana pun kilang itu offtaker paling besar ya Pertamina. Jadi harus dikombinasikan dengan Pertamina," katanya.
Melihat minat investor asing yang tinggi tersebut, pemerintah juga ingin, produksi minyak dari negara penghasil minyak tersebut diekspor ke Indonesia. Karena selain butuh BBM, Indonesia juga butuh minyak mentah yang cukup banyak.
"Bisa olah crude (minyak mentah), tapi tidak semua crude bisa diolah di kilang dalam negeri, kita masih kaji spesifikasinya apa bisa masuk ke kilang kita. Investor yang sudah siap memasok minyak mentahnya ada dari Oman. Apalagi karena yang pasok negara produsen minyak (Nasional Oil Company), harganya pasti lebih bagus," tutupnya.(rrd/dnl)
Labels:
Iran Sampai Arab Saudi,
Ngebet Bangun Kilang di RI
Thanks for reading Iran Sampai Arab Saudi Ngebet Bangun Kilang di RI. Please share...!
0 Komentar untuk "Iran Sampai Arab Saudi Ngebet Bangun Kilang di RI"