Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Jakarta - Revolusi di tubuh Polri
dilakukan melalui pergantian Kapolri secara berkala agar menciptakan
regenerasi kepemimpinan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi
Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang juga Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo.
"Revolusi dalam tubuh kepolisian saya kira dalam proses pergantian Kapolri. Setiap pergantian Kapolri kan tujuan utamanya agar ada regenerasi pas pergantian nanti akan digantikan oleh orang yang lebih muda," kata Tjahjo usai menghadiri rapat koordinasi pilkada serentak di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Kedua, revolusi di tubuh Polri bisa dilakukan dengan melakukan reformasi terhadap kebijakan yang lebih proaktif dan lebih mengantisipasi apa yang diinginkan masyarakat. Oleh karena ini dipilih Kapolri yang bisa melaksanakan hal itu semua.
"Maka dari Pak Sutarman, Pak Badrodin dan seterusnya," ucap Tjahjo.
Kompolnas yang selama ini menurut Tjahjo antara ada dan tiada soal pemilihan Kapolri, kini mulai terlibat aktif dalam menentukan pucuk pimpinan tertinggi kepolisian. Tjahjo berharap Kompolnas ke depan bisa difungsikan sesuai dengan UU yang ada yakni memberi masukan kepada presiden dan memberikan penilaian terkait oknum-oknum yang tidak benar kepada Kapolri.
"Selama ini Kompolnas tidak dilibatkan, baru pada Pak Jokowi dilibatkan. Sebelum mengusulkan Kapolri semua diminta pendapatnya, misal sudah fit and proper test apa belum, sudah cek PPATK belum. Cek ke Propam belum jadi supaya clean and clear, baru kali ini, kemarin itu Kompolnas tidak dianggap," katanya.
(slm/nrl)

"Revolusi dalam tubuh kepolisian saya kira dalam proses pergantian Kapolri. Setiap pergantian Kapolri kan tujuan utamanya agar ada regenerasi pas pergantian nanti akan digantikan oleh orang yang lebih muda," kata Tjahjo usai menghadiri rapat koordinasi pilkada serentak di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Kedua, revolusi di tubuh Polri bisa dilakukan dengan melakukan reformasi terhadap kebijakan yang lebih proaktif dan lebih mengantisipasi apa yang diinginkan masyarakat. Oleh karena ini dipilih Kapolri yang bisa melaksanakan hal itu semua.
"Maka dari Pak Sutarman, Pak Badrodin dan seterusnya," ucap Tjahjo.
Kompolnas yang selama ini menurut Tjahjo antara ada dan tiada soal pemilihan Kapolri, kini mulai terlibat aktif dalam menentukan pucuk pimpinan tertinggi kepolisian. Tjahjo berharap Kompolnas ke depan bisa difungsikan sesuai dengan UU yang ada yakni memberi masukan kepada presiden dan memberikan penilaian terkait oknum-oknum yang tidak benar kepada Kapolri.
"Selama ini Kompolnas tidak dilibatkan, baru pada Pak Jokowi dilibatkan. Sebelum mengusulkan Kapolri semua diminta pendapatnya, misal sudah fit and proper test apa belum, sudah cek PPATK belum. Cek ke Propam belum jadi supaya clean and clear, baru kali ini, kemarin itu Kompolnas tidak dianggap," katanya.
(slm/nrl)
Labels:
Kompolnas,
Revolusi di Polri
Thanks for reading Kompolnas: Revolusi di Polri Dilakukan Lewat Pergantian Berkala Kapolri . Please share...!
0 Komentar untuk "Kompolnas: Revolusi di Polri Dilakukan Lewat Pergantian Berkala Kapolri "