
"Indonesia juga melakukan hal yang sama, dengan menjual barang lebih murah," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Jakarta, Jumat (15/5/2015)
Hal ini terlihat dari kinerja ekspor Indonesia pada April hanya US$ 13,08 miliar atau turun 8,46 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sedangkan volume ekspor pada April 2015 adalah 46,5 juta ton atau meningkat 2,15% dibandingkan April 2014 yang sebesar 45,5 juta ton.
"Secara volume ada peningkatan meski tidak terlalu besar, tapi secara nilainya kan turun terus. Ini sudah menjadi indikasi," jelasnya.
Secara kumulatif Januari-April 2015, ekspor tercatat US$ 52,14 miliar atau turun 11,02% secara tahunan (yeay on year/yoy). Ekspor non migas US$ 44,98 miliar atau turun 6,43% yoy.
Ekspor terbesar Indonesia ada di kategori lemak dan minyak hewan nabati US$ 6,42 miliar. Menurutnya, paling besar adalah ekspor minyak goreng. Untuk ekspor bahan bakar mineral US$ 6,10 miliar, paling besar adalah batu bara.
Pangsa pasar ekspor Indonesia terbesar pada April 2015 adalah Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 5,15 miliar. Berikutnya Jepang US$ 4,47 miliar, dan China US$ 4,31 miliar
(mkl/hen)
Labels:
China,
Korsel,
RI,
Terlibat Perang Harga di Dunia
Thanks for reading Selain China dan Korsel, RI Juga Terlibat Perang Harga di Dunia. Please share...!
0 Komentar untuk "Selain China dan Korsel, RI Juga Terlibat Perang Harga di Dunia"