Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana
menertibkan bangunan-bangunan liar di bantaran Kali Ciliwung di Kampung
Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (25/7) besok. Penertiban dilakukan terhadap
lahan seluas 2 hektare yang terkena normalisasi.
"(Penggusuran) harus jalan, harus pindah. Kalau mereka rasa barang (rusun) udah jadi dan udah mau pindah, ya silakan saja. Kalau kosong, saya bisa isi orang lain," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan menawarkan ganti rugi satu setengah kali harga dari kepemilikan tanah warga. Saat ini ia sedang menunggu desain dari Komunitas Ciliwung Merdeka.
Komunitas ini berencana membangun rusun di sisa lahan gusuran warga Kampung Pulo. Mereka yang memiliki dokumen kepemilikan lahan, akan diganti dalam bentuk bangunan. Tetapi, untuk sementara sambil menunggu rusun tersebut dibangun, maka warga akan ditempatkan di rusun.
"(Yang bangun) Pemda, kayak rusun saja. Kalau bisa swasta, bisa tahun ini groundbreaking. Tinggal tunggu desain mereka (Komunitas Ciliwung Merdeka)," ujar Ahok.
Rencananya rusun ini akan dibangun setingi 5 lantai atau lebih. Di bawahnya juga akan dibangun danau sehingga tak perlu dibuat sodetan untuk aliran air. Namun, belum ada perhitungan biaya pembangunan rusun tersebut sampai sekarang.
"(Rusun) Dekat sungai, lima lantai. Patokan penggusuran akan berhenti kalau tidak ada rusun. Target kami terus bangun rusun sebanyak mungkin," tutur Ahok.
Ahok menambahkan, tak ada toleransi lagi bagi warga yang mendiami kawasan bantaran sungai secara ilegal.
"Kita gusur, usir. Sekarang saya perketat, kalau kamu datang nggak bisa alasan lagi, yang susahkan dari dulu ada yang bilang 'saya kan sudah dari tahun 72 pak di sini'. Nah itu saya bingung, itu aja saya gusur, apalagi kamu yang baru datang," tegasnya.
(mnb/jor)
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana
menertibkan bangunan-bangunan liar di bantaran Kali Ciliwung di Kampung
Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (25/7) besok. Penertiban dilakukan terhadap
lahan seluas 2 hektare yang terkena normalisasi."(Penggusuran) harus jalan, harus pindah. Kalau mereka rasa barang (rusun) udah jadi dan udah mau pindah, ya silakan saja. Kalau kosong, saya bisa isi orang lain," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan menawarkan ganti rugi satu setengah kali harga dari kepemilikan tanah warga. Saat ini ia sedang menunggu desain dari Komunitas Ciliwung Merdeka.
Komunitas ini berencana membangun rusun di sisa lahan gusuran warga Kampung Pulo. Mereka yang memiliki dokumen kepemilikan lahan, akan diganti dalam bentuk bangunan. Tetapi, untuk sementara sambil menunggu rusun tersebut dibangun, maka warga akan ditempatkan di rusun.
"(Yang bangun) Pemda, kayak rusun saja. Kalau bisa swasta, bisa tahun ini groundbreaking. Tinggal tunggu desain mereka (Komunitas Ciliwung Merdeka)," ujar Ahok.
Rencananya rusun ini akan dibangun setingi 5 lantai atau lebih. Di bawahnya juga akan dibangun danau sehingga tak perlu dibuat sodetan untuk aliran air. Namun, belum ada perhitungan biaya pembangunan rusun tersebut sampai sekarang.
"(Rusun) Dekat sungai, lima lantai. Patokan penggusuran akan berhenti kalau tidak ada rusun. Target kami terus bangun rusun sebanyak mungkin," tutur Ahok.
Ahok menambahkan, tak ada toleransi lagi bagi warga yang mendiami kawasan bantaran sungai secara ilegal.
"Kita gusur, usir. Sekarang saya perketat, kalau kamu datang nggak bisa alasan lagi, yang susahkan dari dulu ada yang bilang 'saya kan sudah dari tahun 72 pak di sini'. Nah itu saya bingung, itu aja saya gusur, apalagi kamu yang baru datang," tegasnya.
(mnb/jor)
-
Labels:
Ahok,
di Sisa Lahan Gusuran Kampung Pulo,
Kaji Rencana Bangun Rusun
Thanks for reading Ahok Kaji Rencana Bangun Rusun di Sisa Lahan Gusuran Kampung Pulo. Please share...!
0 Komentar untuk "Ahok Kaji Rencana Bangun Rusun di Sisa Lahan Gusuran Kampung Pulo"