Indah Mutiara Kami - detikNews
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai jumlah kaum intelektual yang kritis di Indonesia semakin berkurang. Menurutnya, kekritisan itu bisa menjadi salah satu cara berkontribusi kepada negara.
"Intelektual yang kritis tentu masih ada. Saya yakin mereka tetap berkontribusi bagi masyarakat dan negara melalui ilmu dan kebajikan yang dimiliki, meski tidak dekat dengan penguasa," kata Fadli kepada wartawan, Jumat (24/7/2015).
Fadli mengutip seorang pemikir Prancis Julien Benda dalam bukunya The Betrayal of the Intellectuals (Penghianatan Kaum Intelektual). Kaum intelektual selama ini dianggap memegang peranan penting dalam pembangunan politik bangsa.
"Pandangan Julien Benda, dalam memainkan peranannya, intelektual tidak mesti bersentuhan dengan penguasa," ujar Waketum Gerindra ini.
Alumnus UI ini menganggap ada kecenderungan kaum intelektual saat ini menjadi pengkritik dan penjaga moral. Dia mengingatkan bahwa harusnya mengabdikan diri ke negara lewat menyerukan kebenaran.
"Karena terlalu dekat dengan penguasa, yang awalnya kritis justru malah menjadi sekadar pemberi stempel. Jangan sampai intelektual melacurkan dirinya kepada kekuasaan. Atau hanya menjadi kelompok yang menyusun strategi demi langgengnya penguasa dan lupa tanggung jawabnya terhadap bangsa," tutup Fadli.
(imk/jor)

Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai jumlah kaum intelektual yang kritis di Indonesia semakin berkurang. Menurutnya, kekritisan itu bisa menjadi salah satu cara berkontribusi kepada negara.
"Intelektual yang kritis tentu masih ada. Saya yakin mereka tetap berkontribusi bagi masyarakat dan negara melalui ilmu dan kebajikan yang dimiliki, meski tidak dekat dengan penguasa," kata Fadli kepada wartawan, Jumat (24/7/2015).
Fadli mengutip seorang pemikir Prancis Julien Benda dalam bukunya The Betrayal of the Intellectuals (Penghianatan Kaum Intelektual). Kaum intelektual selama ini dianggap memegang peranan penting dalam pembangunan politik bangsa.
"Pandangan Julien Benda, dalam memainkan peranannya, intelektual tidak mesti bersentuhan dengan penguasa," ujar Waketum Gerindra ini.
Alumnus UI ini menganggap ada kecenderungan kaum intelektual saat ini menjadi pengkritik dan penjaga moral. Dia mengingatkan bahwa harusnya mengabdikan diri ke negara lewat menyerukan kebenaran.
"Karena terlalu dekat dengan penguasa, yang awalnya kritis justru malah menjadi sekadar pemberi stempel. Jangan sampai intelektual melacurkan dirinya kepada kekuasaan. Atau hanya menjadi kelompok yang menyusun strategi demi langgengnya penguasa dan lupa tanggung jawabnya terhadap bangsa," tutup Fadli.
(imk/jor)
-
Labels:
Ajak Kaum Intelektual Tetap Kritis,
dan Berkontribusi ke Bangsa,
Fadli Zon
Thanks for reading Fadli Zon Ajak Kaum Intelektual Tetap Kritis dan Berkontribusi ke Bangsa. Please share...!
0 Komentar untuk "Fadli Zon Ajak Kaum Intelektual Tetap Kritis dan Berkontribusi ke Bangsa"