
Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kedua kanan)
saat rapat kerja dengan Komisi V di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,
Rabu (2/9).(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
"Saat ini
masih ada 610 kilometer yang belum tembus. Prediksinya akhir tahun 2015
tembus sepanjang 1.254 kilometer sehingga jalan yang belum tersambung
tersisa sepanjang 395 kilometer," kata Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa.
Basuki
menjelaskan program penanganan paralel perbatasan meliputi pembangunan
jalan sepanjang 1.649 kilometer dengan jalan yang sudah tersambung
sepanjang 1.039 kilometer.
"Prediksi akhir tahun 2016 tembus sepanjang 1.324 kilometer dan sisanya sepanjang 325 kilometer," tambahnya.
Pemerintah juga akan membangun jalan di perbatasan Indonesia dengan Republic Demokratik Timor Leste (RDTL) serta Trans Papua.
"Kami
tidak hanya akan menghubungkan antar wilayah tetapi program ini
bertujuan menurunkan harga-harga di wilayah tersebut," katanya.
"Seperti Trans Papua yang tahun ini diharapkan menembus Wamena dari Merauke. Kalau sudah jadi, harga-harga jadi murah," jelas Basuki.
"Seperti Trans Papua yang tahun ini diharapkan menembus Wamena dari Merauke. Kalau sudah jadi, harga-harga jadi murah," jelas Basuki.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015 mendapatkan anggaran Rp118,5 triliun.
Kementerian mengalokasikan anggaran Rp56,974 triliun, antara lain untuk membangun jalan baru sepanjang 497 kilometer dan 705 kilometer di perbatasan.
Selain itu kementerian akan membangun jalan tol sepanjang 40 kilometer, jembatan baru sepanjang 7.653 meter dan 1.239 di perbatasan, penggantian jembatan 6.616 meter, pembangunan jembatan 7.147 meter serta pembangunan jalan layang, terowongan, dan perlintasan tak sebidang kereta api sepanjang 2.544 meter.
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Labels:
Pemerintah,
Percepat pembangunan jalan di perbatasan
Thanks for reading Pemerintah percepat pembangunan jalan di perbatasan. Please share...!
0 Komentar untuk "Pemerintah percepat pembangunan jalan di perbatasan"