-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Gubernur Ahok berpendapat wisata Ciliwung bisa terwujud

Gubernur Ahok berpendapat wisata Ciliwung bisa terwujud

Gubernur Ahok berpendapat wisata Ciliwung bisa terwujud
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat menjadikan Kali Ciliwung sebagai tempat wisata dapat terealisasi paling cepat akhir 2018.

“Itu bisa direalisasikan,” kata Gubernur Basuki di Jakarta, Kamis. Wisata itu dapat terlaksana karena sungai tersebut memiliki jalur sepanjang sembilan kilometer yang tidak diberi dinding turap, sheet pile, dan berisi batu batu cadas alami.
Jalur tersebut berada di daerah Condet menuju Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Untuk mempersiapkan sungai tersebut sebagai tempat wisata, yang sekarang ini penting untuk dilakukan adalah merapikan tanah serta membersihkan sampah-sampah yang menempel di sepanjang sungai.

Ahok sebelumnya mengatakan Ciliwung lebih cocok untuk dijadikan tempat wisata daripada sebagai jalur alternatif transportasi.

Sementara itu, DKI menargetkan normalisasi Ciliwung selesai pada Oktober 2017, saat masa kepemimpinannya berakhir.

Ahok menargetkan hingga Oktober 2017 DKI dapat membangun 70 ribu unit rumah susun sedangkan jumlah warga yang akan terkena relokasi normalisasi Ciliwung diperkirakan berjumlah 50 ribu.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Pemerintah akan relokasi 50 ribu warga bantaran Ciliwung

Pemerintah akan relokasi 50 ribu warga bantaran Ciliwung

 | 3.052 Views
Pemerintah akan relokasi 50 ribu warga bantaran Ciliwung
Permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta, Kamis (7/1). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pemerintah provinsi akan merelokasi sekitar 50 ribu warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung sebagai bagian dari upaya normalisasi sungai.

"Itu dihitung termasuk yang menyewa bisa mendekati 50 ribu," kata Basuki di Jakarta, Rabu.

Relokasi, menurut dia, akan dilakukan secara bertahap karena tahun ini pemerintah baru membangun rumah susun untuk menyediakan 20 ribu unit hunian.

Rumah susun untuk memindahkan warga bantaran Ciliwung ditargetkan siap Oktober 2017.

Selanjutnya pemerintah provinsi akan membangun rumah susun dengan kapasitas 50 ribu unit hunian tahun 2017 dan pembangunannya ditargetkan selesai tahun berikutnya. Pemerintah provinsi menargetkan relokasi warga bisa selesai tahun 2017.

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Ciliwung bebas sampah jadi arena lomba kemerdekaan

Ciliwung bebas sampah jadi arena lomba kemerdekaan

19:19 WIB | 2.337 Views
Ciliwung bebas sampah jadi arena lomba kemerdekaan
Warga bantaran kali Ciliwung mengikuti lomba panjat pinang di atas kali yang sudah bersih dari sampah. (Alviansyah)
 
Jakarta (ANTARA News) - Warga bantaran kali Ciliwung dari Rindam Jaya hingga kawasan Kalibata Indah Jakarta Selatan kini bisa menggelar lomba menyambut kemerdekaan RI ke-70 di kali Ciliwung yang bebas sampah.

"Kita lihat masyarakat kini bisa mengadakan lomba bahkan panjat pinang di Ciliwung," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo dalam sambutannya di Kodam Jaya, sebelum berangkat menyusuri kali Ciliwung, Jakarta, Sabtu.

Menurut pengamatan Antara News yang ikut menyusuri kali, sejumlah lomba tidak hanya digelar di bantaran kali namun lomba tradisional seperti panjat pinang, pukul bantal, tangkap balon dan tangkap ayam dilaksanakan persis di atas kali Ciliwung.

Sejumlah peserta terlihat antusias mengikuti lomba, bahkan seorang anak yang kalah adu pukul bantal tertawa geli kendati dirinya terjatuh ke sungai sedalam satu meter ini.

Sebagian warga lainnya pun kedapatan memancing di tepian kali dan mendapatkan beberapa ekor ikan.Di sepanjang perjalanan pun terdengar musik tanjidor dan teriakan meriah warga yang sedang mengikuti lomba.

Ciliwung dari kawasan Rindam Jaya sampai Kalibata yang ditempuh selama satu jam dengan perahu memang tidak ditemui tumpukan sampah sehingga bisa digunakan sebagai arena lomba dan sarana transportasi sungai.

Mayjen Agus menjelaskan kali Ciliwung mampu dibersihkan dalam empat tahap sepanjang tahun 2015.

"Kami lakukan dalam empat tahap diantaranya sosialisasi, edukasi, aksi turun langsung mengambil sampah dan menyediakan bak sampah di depan rumah warga," kaya Mayjen Agus.

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Pangdam Jaya: Pemda dan Pangdam Siliwangi Tolong Bantu Jaga Kebersihan Ciliwung

Pangdam Jaya: Pemda dan Pangdam Siliwangi Tolong Bantu Jaga Kebersihan Ciliwung

Elza Astari Retaduari - detikNews
Pangdam Jaya: Pemda dan Pangdam Siliwangi Tolong Bantu Jaga Kebersihan Ciliwung  
Pangdam Jaya dan Kapolda Metro (Foto: Lamhot Aritonang)
 
 Jakarta - Akhir pekan lalu, Sungai Ciliwung mendapat banyak kiriman sampah dari wilayah Bogor, Depok, dan sekitarnya menyusul adanya hujan.

Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo pun berharap kerjasama Pangdam Siliwangi dan Pemda Jawa Barat dalam upaya menjaga kebersihan Ciliwung.

Di bawah kepemimpinan Mayjen Agus, Kodam Jaya memang memiliki program unggulan Ciliwung bersih. Selain membersihan dan melestarikan Ciliwung, Kodam Jaya terus menerus melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap warga setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan sebagai upaya mengatasi banjir.

"Kita buat pilot project dulu di Kodam Jaya ini. Untuk pendahuluan kita sudah melaporkan ke pimpinan AD dan Pak Panglima TNI. Mereka sudah mengetahui hal ini," ungkap Agus di Makodam Jaya, Cawang, Jaktim, Rabu (5/8/2015) malam.
Saat ini program Ciliwung bersih sudah memasuki tahap pengerukan sedimentasi. Hasil kerja keras jajaran Kodam Jaya sebenarnya sudah cukup terlihat. Kini Ciliwung sudah jauh lebih bersih dan banjir di sekitar kawasan tersebut sudah sedikit berkurang.

"Nanti ke depan berharap Desember ini sudah maksimal, kelihatan hasilnya kemudian saya atau Pangdam berikutnya nanti lapor ke bapak KSAD," kata Agus.

Upaya Agus dan jajarannya untuk memelihara Ciliwung di bagian hilir menjadi semakin berat jika upaya yang sama tidak dilakukan warga maupun pihak-pihak terkait di bagian hulu Ciliwung yakni di Bogor dan sekitarnya. Perlunya sosialisasi dan pendekatan lebih bagi warga di sekitar Ciliwung bagian hulu perlu dijadikan prioritas oleh Pemda dan aparat setempat.

"Saran kita kepada bapak KSAD bisa memerintahkan Pangdam Jaya Siliwangi supaya bersama-sama bisa menangani Kali Ciliwung dari hulu yang dari Bogor," jelas Agus yang kini juga sudah menjabat sebagai Dankodiklat TNI AD itu.
"Terus nanti saya koordinasi dengan Gubernur Pak Ahok yang sudah mengetahui karena kita kerjasama membantu pemda DKI, diharapkan nanti pak Ahok melapor ke presiden," sambungnya.

Harapan Agus adalah, Ciliwung Bersih bisa menjadi program nasional dengan melibatkan lintas-daerah. Pasalnya menurut Agus, sungai Ciliwung sebagai ikon Ibukota berpotensi untuk menjadi kawasan wisata, sarana transportasi, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan warga.

"Tuhan sudah memberikan kita hal yang luar biasa. Kalau kita sengaja membangun sungai sebesar dan sepanjang itu maka tidak cukup puluhan triliun dan waktu puluhan tahun. Sudah sepantasnya kita berterima kasih dengan menjaga kebersihannya. Jika tidak, maka sungai Ciliwung dapat mendatangkan bencana yang tidak terhitung kerugiannya," tuturnya.

Untuk itu, Agus meminta agar masyarakat merubah paradigma mengenai Sungai Ciliwung. Upaya memeliharanya pun tak cukup hanya dilakukan oleh warga Jakarta. Ia berharap warga Bogor juga ikut berpartisipasi.

"Caranya gampang, jangan membuang sampah sembarangan. Saya mengimbau kepada warga di sepanjang bantaran Ciliwung untuk mau balik kanan, hadapkan rumah ke arah Ciliwung sehingga Ciliwung menjadi serambi depan kita," pinta Agus.
Pangdam Jaya memiliki mimpi besar. Selain ingin menjadikan sekitar kawasan Ciliwung sebagai joging track dan rest area, ia juga mempunyai keinginan Ciliwung bisa dijadikan lokasi air mancur karena para ahli mengatakan hal tersebut dapat terwujud. Agus juga berharap Ciliwung bisa menjadi sarana transportasi air.
"Harapan kita juga bapak Presiden bisa menginstruksikan kepada Pemda Jabar dan jajarannya. Sehingga penanganan Sungai Ciliwung itu harus stimultan dan sinergitas mulai dari hulu ke hilir," tutup jenderal bintang 2 itu.


(elz/fdn)
 
 
Tim Patroli TNI Terus Ingatkan Warga untuk Tak Buang Sampah di Ciliwung

Tim Patroli TNI Terus Ingatkan Warga untuk Tak Buang Sampah di Ciliwung

Elza Astari Retaduari - detikNews
Tim patroli perahu karet LCR (Landing Craft Rubber) bertugas menelusuri Kali Ciliwung. Ada 2 tim yang sehari-seharinya bertugas patroli mengecek dan mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Salah satunya dari Kodim 0504/Jakarta Selatan.

detikcom berkesempatan ikut berpatroli bersama tim yang dipimpin oleh Kapten Yoedi Narto, Rabu (10/6/2015). Rutenya mulai dari Kalibata hingga Jatinegara. Ada berbagai kendala yang harus dihadapi oleh tim.

Mulai dari mesin LCR yang seringkali mogok akibat tersangkut sampah hingga mendapati warga yang masih tetap nekat membuang sampah di depan petugas. Kali yang dangkal juga sering kali menjadi penghambat LCR melaju.

Satu tim sebenarnya berisi 10 orang prajurit dengan 2 LCR. Masing-masing LCR diisi oleh 5 personel. Tim LCR Kapten Yoedi diisi oleh 4 anggota lainnya yakni Sertu Abubakar, Serma Murcherlis, Kopda Abdullah, dan Serda Sugiarto yang membawa senjata laras panjang M-16.

"Kami ingatkan kepada warga untuk tidak membuang sampah ke kali. Barangsiapa yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi denda sesuai Perda yang berlaku. Bagi warga yang melihat warga lain membuang sampah tolong diingatkan," Kapten Yoedi mengingatkan warga di bantaran sungai dengan pengeras suara.
Terlihat di beberapa titik lokasi sejumlah warga membersihkan sampah-sampah di sungai. Mereka dikaryakan oleh Kodam Jaya di bawah koordinasi Babinsa dari Koramil Tebet, Koramil Jatinegara, dan Koramil Matraman untuk wilayah Jaksel dan Jaktim. Dari Jatinegara hingga pintu air Manggarai dikoordinasi oleh Kodim Jakpus.

"Mereka sekarang kalau buang sampah ngumpet-ngumpet lihat ada yang patroli nggak. Masih aja tetap ada yang ngeyel, tapi sekarang udah bagus, pada takut buang sampah," kata Yoedi saat berbincang dengan detikcom.

Pantauan di sepanjang rute patroli, Kali Ciliwung saat ini memang sudah lebih baik. Sampah-sampah tidak lagi parah seperti beberapa waktu lalu. Hanya saja memang di beberapa lokasi seperti Kebon Baru, Bukit Duri, Kampung Pulo, dan Kampung Melayu, masih banyak terlihat gunungan sampah.

Saat tim LCR melintas di wilayah Bukit Duri, seorang ibu kedapatan sedang melempar sampah dari bantaran sungai. Tim pun lantas berteriak mengingatkan kepada si ibu yang langsung lari terbirit-birit.

"Begitu memang susahnya. Padahal itu kan merugikan mereka sendiri. Kalau banjir baru teriak-teriak," tutur Yoedi sambil mengusap peluhnya. 

Mesin LCR memang pada suatu kesempatan berkali-kali mati di satu titik karena tersangkut sampah sehingga membuat Yoedi dan anak buahnya kesulitan menjalankan LCR.

Jika LCR mati, sebagian ada yang menarik sampah, sebagian mendayung dengan kayu. Kendala juga terjadi jika bagian sungai dangkal. Mesin pun mati.

Tim patroli sendiri untuk 1 LCR, dalam sehari biasanya bisa menelusuri Kali Ciliwung 3-4 kali. Waktunya mulai pagi hingga sore hari. "Ya kami gantian," ucap Yoedi.

Terlepas dari itu, saat ini Kali Ciliwung sudah dapat dimanfaatkan warga. Beberapa warga tampak asyik memancing di pinggir sungai. Anak-anak kecil pun terlihat asyik berenang.
(ear/ega)
Back To Top