-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online
Menteri Jonan: Kemenhub instruksikan penguatan keamanan bandara

Menteri Jonan: Kemenhub instruksikan penguatan keamanan bandara

Menteri Jonan: Kemenhub instruksikan penguatan keamanan bandara
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan. (ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna)
 Kalau diperiksa demi keamanan semua, kalau perlu ngantre, ya ngantre."
Medan (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menginstruksikan seluruh operator dan manajemen bandar udara (bandara) di Indonesia untuk memperkuat keamanan guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kata Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan.

Di sela-sela kunjungan ke Bandara Kualanamu Medan, Sabtu, ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan sejumlah imbauan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penguatan keamanan bandara, dan rincian (detail)-nya diinformasikan hanya untuk kepentingan internal.

"Kalau detailnya, saya tidak bisa cerita sama Anda," katanya.

Ia pun mengharapkan masyarakat juga mendukung upaya peningkatan keamanan bandara tersebut dengan memberitahukan hal-hal yang mencurigakan.
Untuk masyarakat umum, dikemukakannya, "Kalau melihat sesuatu yang mencurigakan harus disampaikan ke petugas."

Ketika dikaitkan dengan antrean yang cukup panjang akibat pemeriksaan, Jonan juga mengharapkan masyarakat dapat memahami sebagai sebuah konsekuensi untuk menjaga keamanan bersama.

"Kalau diperiksa demi keamanan semua, kalau perlu ngantre, ya ngantre," katanya.
Dalam kunjungan Menhub Ignasius Jonan tersebut terlihat sejumlah prajurit TNI dan personel Satuan Brimob Polda Sumut berjaga-jaga di depan Bandara Kualanamu.
Selain kendaraan taktis, Satuan Brimob Polda Sumut juga terlihat menyiagakan mobil penjinak bahan peledak.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Menteri Jonan: Kami Minta Trigana Air Tangani Keluarga Korban dengan Baik

Menteri Jonan: Kami Minta Trigana Air Tangani Keluarga Korban dengan Baik

Taufan Noor Ismailian - detikNews
Menteri Jonan: Kami Minta Trigana Air Tangani Keluarga Korban dengan Baik Foto: Bagus Kurniawan
Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta manajemen Trigana Air melakukan pelayanan sebaik-baiknya kepada para keluarga korban pesawat yang diduga menabrak gunung di Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Kami meminta manajemen Trigana untuk menangani keluarga korban dengan sebaik-baiknya berdasarkan aturan yang berlaku," ujar Jonan dalam konferensi pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (16/8/2015) pukul 20.30 WIB.

Jumpa pers di Kemenhub/Taufan Noor


Dalam konferensi pers ini Kemenhub juga menyebutkan call center Trigana Air di  021 8661302 dan juga crisis center di Bandara Sentani Jayapura di 08124806095 (Murwantoro). Jonan mengatakan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri dan pihak-pihak lain untuk pencarian yang akan dilakukan pada Senin besok.

"Besok pencarian akan dilakukan sepagi mungkin. Kabasarnas dan Dirjen Perhubungan Darat juga akan ke sana malam ini untuk melakukan penanganan evakuasi dan menjelaskan langsung kepada keluarga korban," ujar Jonan.

Kemhub menyitir informasi dari masyarakat menyebut pesawat rute Jayapura-Oksibil itu menabrak gunung di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Pesawat Trigana Air sudah ditemukan di Distrik Okbape. Informasi dari masyarakat menyatakan pesawat menabrak pegunungan Okbape," kata Dirjen Perhubungan Udara Prasetyo.
(fan/faj)
Menteri Jonan Puas dengan Suspensi Baru Kereta Eksekutif

Menteri Jonan Puas dengan Suspensi Baru Kereta Eksekutif

Imam Wahyudiyanta - detikNews Menteri Jonan Puas dengan Suspensi Baru Kereta EksekutifMenteri Jonan saat berbincang dengan penumpang di Stasiun Pasar Turi

 Surabaya - KA Argo Anggrek yang ditumpangi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dari Semarang menuju Surabaya ternyata mempunyai sistem suspensi baru. Jonan puas dengan suspensi anyar tersebut.

"Ini kan kereta tahun 1997, tapi suspensinya, air suspension, diperbaiki zaman saya di sini (dirut PT KAI). Sekitar tiga tahun lalu lah," kata Jonan kepada wartawan sesaat setelah turun dari KA Argo Anggrek di Stasiun Pasar Turi, Kamis (23/7/2015).

Begitu pengerjaan suspensi selesai, kata Jonan, dirinya sudah berpindah menjadi Menteri Perhubungan. "Makanya saya kepingin nyoba. Bagus kok, puas lah," pungkas Jonan.
Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan bahwa suspensi baru ini akan disematkan pada kereta baru yang pengadaannya akan dikoordinasikan dengan PT INKA.

"Direncanakan tahun 2016, minimal 5 gerbong lah untuk ekskutif. Pak menteri merasa nyaman berarti bagus," ujar Edi.
(iwd/iwd)
-

Menteri Jonan Usul ke Jokowi Ambil Alih Bandara Rugi

Menteri Jonan Usul ke Jokowi Ambil Alih Bandara Rugi

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Menteri Jonan Usul ke Jokowi Ambil Alih Bandara Rugi
Jakarta -Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, untuk mengambil alih pengelolaan beberapa bandara yang dikelola oleh BUMN.

Jonan meminta izin mengelola bandara-bandara komersial yang saat ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II karena berstatus rugi. Akibat perhitungan komersial yang tidak ekonomis, pengembangan bandara berjalan lambat, sedangkan permintaan terhadap angkutan udara semakin meningkat.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, JA. Barata menjelaskan, Kemenhub siap menerima bila kedua Angkasa Pura secara sukarela menyerahkan bandara-bandara yang masih merugi.

"Pak Jonan mengatakan siap menerima bandara-bandara AP yang masih merugi, supaya kita yang kembangkan," kata Barata kepada detikFinance, Jumat (12/6/2015).
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menjelaskan, bandara-bandara yang masih merugi tersebut nantinya bakal 'dipermak' atau dipercantik oleh pemerintah, sehingga bisa bersaing dengan bandara-bandara komersial.

Salah satu bandara yang masih merugi adalah, Bandara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I ini masih merugi sehingga menghambat proses pengembangan bandara.

"Saya lihat yang rugi dan belum dibangun ada di Kupang, Silangit, sama Pontianak. Nanti dikelola dengan skema BLU supaya bisa dibangun lebih bagus. Contohnya sekarang Kupang. Bandara Kupang (Angkasa Pura I) dan Bandara Palu (UPT Kemenhub) kan bedanya jauh. Kupang kashian nggak dibangun karena rugi," ujarnya.
(feb/dnl)
Back To Top