Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Masalah banjir di Ibukota
membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menghadap ke
Presiden Jokowi. Dia yakin bahwa banjir di sekitaran jalan protokol
kemarin (9/2) akibat dari padamnya listrik di sekitar Waduk Pluit,
Jakarta Utara.
"Presiden akan bilang PLN khusus pompa-pompa di utara, tidak ada toleransi dimatikan," ujar Ahok di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (10/2/2015).
Menurut dia, pompa air adalah kunci menanggulangi intensitas air berlebih sehingga tidak menyebabkan banjir. Tentu untuk mengaktifkan pompa air diperlukan pasokan listrik.
Dia kemudian memaparkan mengenai sistem pompa air di Waduk Pluit yang mampu menanggulangi banjir. Waduk berfungsi sebagai penampung air hujan ketika debit air tinggi.
Namun untuk mampu menampung air hujan dalam jumlah besar, maka volume waduk harus dikurangi. Untuk mengurangi itu lah dibutuhkan pompa air.
"Kalau dibiarkan 4-5 jam gak dipompa, waduknya kan penuh, kalau dipompa (setelah listrik baru nyala) keburu gak? Gak keburu! Turunnya cuma beberapa centimeter," imbuh Ahok.
Alasan PLN memadamkan listrik pada pagi hari kemarin disebut Ahok sebagai 'lagu lama'. Alasan bahwa saluran listrik tenggelam itu sama seperti dua tahun lalu ketika Presiden Jokowi masih berduet dengan Ahok memimpin Jakarta.
"Presiden senyum-senyum aja tadi saya ceritain begitu. Tapi saya gak mau debat sama PLN lah. Biar Pak Jokowi yang bilangin ke PLN. Itu kan kuasanya dia," ucap Ahok.
"Presiden akan bilang PLN khusus pompa-pompa di utara, tidak ada toleransi dimatikan," ujar Ahok di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (10/2/2015).
Menurut dia, pompa air adalah kunci menanggulangi intensitas air berlebih sehingga tidak menyebabkan banjir. Tentu untuk mengaktifkan pompa air diperlukan pasokan listrik.
Dia kemudian memaparkan mengenai sistem pompa air di Waduk Pluit yang mampu menanggulangi banjir. Waduk berfungsi sebagai penampung air hujan ketika debit air tinggi.
Namun untuk mampu menampung air hujan dalam jumlah besar, maka volume waduk harus dikurangi. Untuk mengurangi itu lah dibutuhkan pompa air.
"Kalau dibiarkan 4-5 jam gak dipompa, waduknya kan penuh, kalau dipompa (setelah listrik baru nyala) keburu gak? Gak keburu! Turunnya cuma beberapa centimeter," imbuh Ahok.
Alasan PLN memadamkan listrik pada pagi hari kemarin disebut Ahok sebagai 'lagu lama'. Alasan bahwa saluran listrik tenggelam itu sama seperti dua tahun lalu ketika Presiden Jokowi masih berduet dengan Ahok memimpin Jakarta.
"Presiden senyum-senyum aja tadi saya ceritain begitu. Tapi saya gak mau debat sama PLN lah. Biar Pak Jokowi yang bilangin ke PLN. Itu kan kuasanya dia," ucap Ahok.
Labels:
Ahok
Thanks for reading Ahok: Presiden Jokowi Minta Listrik untuk Pompa Air Tidak Dimatikan! . Please share...!
0 Komentar untuk "Ahok: Presiden Jokowi Minta Listrik untuk Pompa Air Tidak Dimatikan! "