-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Batu Bara Tak Bisa Lagi Jadi Andalan Ekspor RI

Maikel Jefriando - detikfinance

//images.detik.com/content/2015/02/16/1034/batubara1.jpg
Jakarta -Komoditas batu bara tidak bisa lagi menjadi andalan untuk mendorong ekspor ke depannya. Ini seiring dengan melemahnya permintaan pasar dunia, dan jatuhnya harga.

Sasmito Hadiwibowo, Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan, pasar utama batu bara Indonesia adalah Tiongkok. Tiongkok saat ini mulai mengurangi permintaannya.

Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku 1 Januari 2015 hingga 31 Januari 2015 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$ 63,84/ton. Turun US$ 0,81 atau setara 1,25%, dibandingkan dengan HBA Desember 2014 sebesar US$ 64,65.

"Komoditas yang masih merepotkan itu batu bara, sulit lagi menjadi andalan," ungkapnya di kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/2/2015)

Nasib yang sama juga dialami oleh Crude Palm Oil (CPO). Dua komoditas ini memegang porsi 30% dari total ekspor Indonesia. Selanjutnya adalah barang-barang elektronik dan minyak mentah.

"Besar sekali peranan batu bara untuk ekspor kita," jelasnya.

Dengan demikian, semakin sulit bagi pemerintah untuk menggenjot ekspor tahun ini. Apalagi bila menargetkan surplus sampai dengan miliaran dolar AS. Sebab, pemerintah berencana menggenjot pertumbuhan dengan tertopang pada pembangunan infrastruktur dan investasi.

 Sasmito menjelaskan, impor yang tinggi menjadi tak terhindarkan nantinya. Meskipun beberapa komponen dasar sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Karena banyak impor infrastruktur, itu tak terhindarkan. Makanya harus digenjot ekspor, pasti adalah strategi dari pemerintah," tukasnya.

Harapan pendorong ekspor ada pada hasil olahan bahan tambang. Sejak dilarangnya ekspor bahan tambang mentah pada awal 2014, banyak perusahaan yang telah membangun smelter (pabrik pengolahan dan pemurnian).

Sasmito optimistis, konsistensi pemerintah dalam menjalankan aturan, bisa mengubah orientasi produk ekspor. Dari yang sebelumnya mentah menjadi bernilai tambah.

"Konsentrat bisa gantikan batu bara, mungkin dalam waktu jangka menengah panjang bisa," ujar Sasmito.

(mkl/dnl)

Labels: BPS

Thanks for reading Batu Bara Tak Bisa Lagi Jadi Andalan Ekspor RI. Please share...!

0 Komentar untuk "Batu Bara Tak Bisa Lagi Jadi Andalan Ekspor RI"

Back To Top