Rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menyepakati nilai belanja RAPBN-P 2015 adalah Rp 1.984,1 triliun. Semua fraksi menyetujui hasil ini.
Lewat hasil ini, berarti APBN pertama di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) batal menembus Rp 2.000 triliun. Karena sebelumnya dalam APBN 2015 yang diajukan pemerintah SBY, nilai belanja mencapai Rp 2.039,48 triliun.
Berikut asumsi makro RAPBN-P 2015:
- Pertumbuhan ekonomi 5,7%
- Inflasi 5%
- Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,2%
- Nilai tukar rupiah Rp 12.500/US$
- Harga minyak Indonesia (ICP) US$ 60 per barel
- Lifting minyak 825 ribu barel per hari
- Lifting gas 1,22 juta barel setara minyak per hari
Penerimaan negara dari perpajakan non migas ditargetkan Rp 1.439,7 triliun. Dengan tax ratio 13,69%.
Sementara target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) minerba ditargetkan Rp 52,2 triliun, PNBP kehutanan Rp 4,7 triliun, PNBP perikanan Rp 578,8 miliar, PNBP Kemenhumham Rp 4,26 triliun.
Lalu ada dividen BUMN yang ditargetkan Rp 36,9 triliun.
Untuk subsidi energi, yang dialokasikan adalah untuk elpiji Rp 64,6 triliun dan listrik Rp 73 triliun. Suntikan modal atau penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN ditetapkan Rp 64,8 triliun.
Jadi untuk alokasi belanja negara, Rp 1.319,5 triliun untuk pemerintah pusat, dan Rp 664,6 triliun dialokasikan untuk daerah.(dnl/dnl)
0 Komentar untuk "Hasil Rapat Dini Hari 7 Menteri di DPR, APBN Pertama Jokowi Rp 1.984 Triliun"