Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian siswa SMK, Stanley Indra (18) yang ditemukan tewas di rumahnya di Jl Sunter Hijau V Blok S2 Sunter Jaya, Tanjung Priok. Sebab korban ditemukan tewas secara tidak wajar dengan kondisi kepala terbungkus plastik dan kakinya terikat.
"Korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia dalam keadan kaki terikat di bagian pergelangan kaki dengan tali pita berwarna hijau, lutut terikat pita hijau," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul kepada detikcom, Senin (9/2/2015).
"Kemudian perut terikat gesper warna hitam, bagian bahu terikat gesper warna putih dan kepala terbungkus dengan kantong plastik putih dalam keadaan terlakban," lanjutnya.
Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya Stella alias Dede (25) pada Jumat (6/2) pukul 06.00 WIB. Saat itu ia diminta mamanya untuk memanggil korban.
"Saksi ini memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban," katanya.
Stella kemudian mendekati kamar korban yang bersebelahan dengan kamarnya. Karena pintu kamar korban terkunci, saksi mengambil tangga dan mengintip korban dari lubang angin.
"Saksi melihat korban dalam posisi tidur menyamping dan tidak bergerak," ungkapnya.
Melihat hal itu, saksi kemudian berteriak memanggil orang tuannya. Dan bersama-sama dengan bapaknya mendobrak pintu kamar korban dan mendapati korban sudah meninggal dunia.
Polisi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti seperti satu unit handphone merek Smartfren, 1 unit laptop korban, jaket warna hitam dan celana warna hitam yang digunakan korban, pita warna hijau bekas ikatan, 2 buah gesper kulit warna putih dan hitam.
(mei/rvk)
"Korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia dalam keadan kaki terikat di bagian pergelangan kaki dengan tali pita berwarna hijau, lutut terikat pita hijau," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul kepada detikcom, Senin (9/2/2015).
"Kemudian perut terikat gesper warna hitam, bagian bahu terikat gesper warna putih dan kepala terbungkus dengan kantong plastik putih dalam keadaan terlakban," lanjutnya.
Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya Stella alias Dede (25) pada Jumat (6/2) pukul 06.00 WIB. Saat itu ia diminta mamanya untuk memanggil korban.
"Saksi ini memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban," katanya.
Stella kemudian mendekati kamar korban yang bersebelahan dengan kamarnya. Karena pintu kamar korban terkunci, saksi mengambil tangga dan mengintip korban dari lubang angin.
"Saksi melihat korban dalam posisi tidur menyamping dan tidak bergerak," ungkapnya.
Melihat hal itu, saksi kemudian berteriak memanggil orang tuannya. Dan bersama-sama dengan bapaknya mendobrak pintu kamar korban dan mendapati korban sudah meninggal dunia.
Polisi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti seperti satu unit handphone merek Smartfren, 1 unit laptop korban, jaket warna hitam dan celana warna hitam yang digunakan korban, pita warna hijau bekas ikatan, 2 buah gesper kulit warna putih dan hitam.
(mei/rvk)
Labels:
Polisi
Thanks for reading Polisi Periksa Laptop dan HP Milik Siswa SMK yang Tewas di Sunter . Please share...!
0 Komentar untuk "Polisi Periksa Laptop dan HP Milik Siswa SMK yang Tewas di Sunter "