"Solar campur air ini ternyata sudah lama dipakai banyak negara, kita termasuk telat. Kita baru mulai sekitar 2008, kita kumpulkan para ahli dan doktor lulusan Jepang, Inggris, hingga Australia, bisa nggak buat solar campur air," ungkap Business Initiatives Manager Pertamina, Bayu Kristanto kepada detikFinance, Selasa (28/4/2015).
Bayu mengatakan, para dokter dan peneliti berhasil membuat zat aditif namanya fatty acid, yang terbuat dari minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
"Fatty acid ini dapat membuat air murni menyatu sampai ke skala nano dengan solar murni. Sehingga tidak akan merusak mesin kendaraan, apalagi menurunkan performa mesin," ucap Bayu.
Bayu menambahkan, solar campur air ini sudah digunakan di negara seperti Jepang, Inggris, Italia, Prancis, Filipina, Singapura, dan Indonesia.
"Bila digunakan secara massal, maka dampaknya paling utama kita makin mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil terutama solar hingga 25%, ingat energi fosil suatu saat pasti habis, ketika jumlahnya makin sedikit harganya pasti makin mahal. Kedua, bahan bakar ini ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas buang NOx mesin diesel hingga 40% lebih, dan asap hitam hingga 50% lebih," jelasnya.
(rrd/dnl)
Labels:
Bikin Solar Campur Air,
Pertamina Kumpulkan Doktor Jepang Hingga Australia
Thanks for reading Bikin Solar Campur Air, Pertamina Kumpulkan Doktor Lulusan Jepang Hingga Australia. Please share...!
0 Komentar untuk "Bikin Solar Campur Air, Pertamina Kumpulkan Doktor Lulusan Jepang Hingga Australia"