Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Istri Ketua Dewan
Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, Evy Amir Syamsuddin
meluncurkan buku mengenai warga binaan lembaga pemasyarakatan. Buku
tersebut dibuat atas keprihatinan Evy yang melihat kurangnya hak-hak
yang diberikan kepada warga binaan.
Buku berjudul 'Voicing the Voiceles' diluncurkan di Gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (6/5/2015) sore. Tampak sang suami mendampinginya dalam acara peluncuran buku tersebut.
"Buku memberitakan bagaimana kehidupan, keberadaan hak warga binaan belum terpenuhi. Pandangan saya bagaimana seharusnya peran dan dukungan masyarakat untuk mengetahui. Ditulis lugas, apa adanya. Membuka peluang warga binaan mendapat kehidupan lebih baik," ucap Evy dalam acara peluncuran bukunya.
Buku tersebut membahas tentang bagaimana kreativitas seni warga binaan seharusnya dapat lebih dioptimalkan. Evy sendiri mendapat inspirasi karena melihat langsung tentang kondisi warga binaan saat menemani Amir berkunjung ke lapas-lapas ketika masih menjadi Menkum HAM.
"Sebagai tindak lanjut mendampingi suami tercinta Pak Amir saat masih menjadi Menkum HAM 2009-2014 ketika berkunjung ke lapas-lapas kabupaten se-Indonesia. Kesempatan kunjungi ke lapas terbersit rasa ingin tahu terhadap napi baik anak-anak dan perempuan," kata Evy.
"Keberadaanya masih sangat jauh dari memadai. Setelah menyaksikan dan ikut serta petugas lapas berupaya meningkatkan kreatifitas warga binaan, saya tertantang terlibat langsung," sambungnya.
Selain meluncurkan buku, Evy juga meresmikan Yayasan Second Chance untuk para warga binaan. Yayasan tersebut merupakan yayasan nirlaba yang tidak mencari keuntungan namun sebagai upaya bantuan.
Pada acara tersebut, sejumlah hasil karya warga binaan juga turut dipamerkan. Mulai dari handycraft hingga makanan yang dibuat oleh warga binaan.
"Di balik sisi kelam, mereka memiliki sisi kehidupan lain yang positif. Pemahaman ini dorong. Yayasan memberikan dukungan kepada warga binaan (WB) dan mantan WB untuk menyongsong hidup yang lebih baik," tutur Evy.
Plt Dirjen Pemasyarakatan (PAS) yang baru saja dilantik, Ma'mun mengapresiasi apa yang dilakukan Evy. Menurutnya, Ditjen PAS sebenarnya memberikan pelatihan-pelatihan kepada para warga binaannya namun karena keterbatasan sumber daya maka hasilnya memang kurang maksimal.
"Latihan dilakukan tanpa biaya dengan menggunakan para alumnus (Lapas), memberikan pembekalan, ada latihan tapi memang nggak panjang. Meski dengan berbagai keterbatasan kami lakukan secara maksimal," tutur Ma'mun yang menjadi pembicara dalam diskusi di peluncuran buku tersebut.
"Alhamdulillah masih banyak yang peduli seperti Bu Evy ini, dari CSR, perbankan. Mudah-mudahan banyak masyarakat ke depan ikut jejak Ibu Evy. Intinya jadi mitra kerja kami mengantarkan warga binaan ke masyarakat," tutupnya.
(ear/jor)
Buku berjudul 'Voicing the Voiceles' diluncurkan di Gedung Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (6/5/2015) sore. Tampak sang suami mendampinginya dalam acara peluncuran buku tersebut.
"Buku memberitakan bagaimana kehidupan, keberadaan hak warga binaan belum terpenuhi. Pandangan saya bagaimana seharusnya peran dan dukungan masyarakat untuk mengetahui. Ditulis lugas, apa adanya. Membuka peluang warga binaan mendapat kehidupan lebih baik," ucap Evy dalam acara peluncuran bukunya.
Buku tersebut membahas tentang bagaimana kreativitas seni warga binaan seharusnya dapat lebih dioptimalkan. Evy sendiri mendapat inspirasi karena melihat langsung tentang kondisi warga binaan saat menemani Amir berkunjung ke lapas-lapas ketika masih menjadi Menkum HAM.
"Sebagai tindak lanjut mendampingi suami tercinta Pak Amir saat masih menjadi Menkum HAM 2009-2014 ketika berkunjung ke lapas-lapas kabupaten se-Indonesia. Kesempatan kunjungi ke lapas terbersit rasa ingin tahu terhadap napi baik anak-anak dan perempuan," kata Evy.
"Keberadaanya masih sangat jauh dari memadai. Setelah menyaksikan dan ikut serta petugas lapas berupaya meningkatkan kreatifitas warga binaan, saya tertantang terlibat langsung," sambungnya.
Selain meluncurkan buku, Evy juga meresmikan Yayasan Second Chance untuk para warga binaan. Yayasan tersebut merupakan yayasan nirlaba yang tidak mencari keuntungan namun sebagai upaya bantuan.
Pada acara tersebut, sejumlah hasil karya warga binaan juga turut dipamerkan. Mulai dari handycraft hingga makanan yang dibuat oleh warga binaan.
"Di balik sisi kelam, mereka memiliki sisi kehidupan lain yang positif. Pemahaman ini dorong. Yayasan memberikan dukungan kepada warga binaan (WB) dan mantan WB untuk menyongsong hidup yang lebih baik," tutur Evy.
Plt Dirjen Pemasyarakatan (PAS) yang baru saja dilantik, Ma'mun mengapresiasi apa yang dilakukan Evy. Menurutnya, Ditjen PAS sebenarnya memberikan pelatihan-pelatihan kepada para warga binaannya namun karena keterbatasan sumber daya maka hasilnya memang kurang maksimal.
"Latihan dilakukan tanpa biaya dengan menggunakan para alumnus (Lapas), memberikan pembekalan, ada latihan tapi memang nggak panjang. Meski dengan berbagai keterbatasan kami lakukan secara maksimal," tutur Ma'mun yang menjadi pembicara dalam diskusi di peluncuran buku tersebut.
"Alhamdulillah masih banyak yang peduli seperti Bu Evy ini, dari CSR, perbankan. Mudah-mudahan banyak masyarakat ke depan ikut jejak Ibu Evy. Intinya jadi mitra kerja kami mengantarkan warga binaan ke masyarakat," tutupnya.
(ear/jor)
Labels:
Istri Amir Syamsuddin Terbitkan Buku,
Pustaka
Thanks for reading Dukung Warga Binaan, Istri Amir Syamsuddin Terbitkan Buku . Please share...!
0 Komentar untuk "Dukung Warga Binaan, Istri Amir Syamsuddin Terbitkan Buku "