Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri
Hamzah ikut mengecam pelaksanaan kontes pembuatan kartun Nabi Muhammad
di Texas, Amerika Serikat. Ia menyebut kontes ini sebagai bentuk
kejahilan negara barat terhadap agama.
"Kontes itu menandakan kejahilan barat pada agama. Inilah bencana sekularisme karena mereka tidak paham bahwa agama adalah mutiara dalam lumpur modernitas yang justru harus diangkat," kata Fahri dalam pesan singkatnya, Selasa (5/5/2015).
Fahri pun mengatakan bahwa kegemaran yang menyudutkan simbol agama jadi penanda kejatuhan peradaban negara-negara Barat.
"Ini adalah awal kebangkrutan peradaban mereka," ujar Wakil Sekjen PKS itu.
Lantas, apa perlu Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dipanggil untuk dimintai penjelasan? Fahri berpendapat hal tersebut diperlukan agar warga dan pemerintah Negeri Paman Sam itu paham penghinaan simbol agama itu termasuk pelanggaran HAM.
Namun menurut Fahri, pemanggilan Dubes AS ini mesti dipelopori dengan upaya dialog yang sehat.
"Ada baiknya Presiden melalui Kementerian Luar Negeri memulai tradisi baik itu. Memanggil duta besar untuk memberi pemahaman bahwa menghina nabi dan simbol agama itu juga pelanggaran HAM. Tradisi ini sudah dimulai Pak SBY yang mengusulkan konvensi internasional tentang penghinaan agama," sebutnya.
Seperti diberitakan, kontes kartun Nabi Muhammad yang digelar di Texas, Amerika Serikat diselenggarakan American Freedom Defense Initiative. Organisasi ini secara aktif menyebarkan kebencian terhadap muslim di AS.
Kontes ini dihadiri politikus Belanda, Geert Wilders yang dikenal sebagai tokoh anti muslim.
Adapun dalam kontes kartun ini sempat pula diwarnai insiden penembakan terhadap dua orang yang dicurigai membawa bom.
(hat/bar)
Pamela Geller, sosok di balik kontes kartun nabi (reuters)
"Kontes itu menandakan kejahilan barat pada agama. Inilah bencana sekularisme karena mereka tidak paham bahwa agama adalah mutiara dalam lumpur modernitas yang justru harus diangkat," kata Fahri dalam pesan singkatnya, Selasa (5/5/2015).
Fahri pun mengatakan bahwa kegemaran yang menyudutkan simbol agama jadi penanda kejatuhan peradaban negara-negara Barat.
"Ini adalah awal kebangkrutan peradaban mereka," ujar Wakil Sekjen PKS itu.
Lantas, apa perlu Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dipanggil untuk dimintai penjelasan? Fahri berpendapat hal tersebut diperlukan agar warga dan pemerintah Negeri Paman Sam itu paham penghinaan simbol agama itu termasuk pelanggaran HAM.
Namun menurut Fahri, pemanggilan Dubes AS ini mesti dipelopori dengan upaya dialog yang sehat.
"Ada baiknya Presiden melalui Kementerian Luar Negeri memulai tradisi baik itu. Memanggil duta besar untuk memberi pemahaman bahwa menghina nabi dan simbol agama itu juga pelanggaran HAM. Tradisi ini sudah dimulai Pak SBY yang mengusulkan konvensi internasional tentang penghinaan agama," sebutnya.
Seperti diberitakan, kontes kartun Nabi Muhammad yang digelar di Texas, Amerika Serikat diselenggarakan American Freedom Defense Initiative. Organisasi ini secara aktif menyebarkan kebencian terhadap muslim di AS.
Kontes ini dihadiri politikus Belanda, Geert Wilders yang dikenal sebagai tokoh anti muslim.
Adapun dalam kontes kartun ini sempat pula diwarnai insiden penembakan terhadap dua orang yang dicurigai membawa bom.
(hat/bar)
Labels:
Fahri Hamzah,
Kontes Kartun Nabi Tanda Kejahilan Barat
Thanks for reading Fahri Hamzah: Kontes Kartun Nabi Tanda Kejahilan Barat. Please share...!
0 Komentar untuk "Fahri Hamzah: Kontes Kartun Nabi Tanda Kejahilan Barat"