-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Indonesia untuk Melanesia Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana

Eddi Santosa - detikNews

Halaman 1 dari 2
Indonesia untuk Melanesia Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana 
 Foto: Dit KSI Aspasaf Kemlu RI 
 
Honiara - Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berbagi pengalaman penanggulangan bencana untuk negara-negara Melanesian Spearhead Group (MSG).

Dalam Symposium on MSG Humanitarian and Emergency Response Coordination Centre (HERCC) selama dua hari (5-6 Mei 2015) di Honiara, Kepulauan Solomon, BNPB menyampaikan kunci keberhasilan Indonesia dalam menanggulangi bencana.

"Salah satu kuncinya adalah koordinasi yang kuat dari pemerintah dalam pengelolaan resiko, respon dan pemulihan dari dampak bencana, mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Pusat," ujar ketua delegasi Sugeng Triutomo.
Melalui paparan berjudul “Humanitarian and Emergency Response Coordination in Indonesia and the Region”, Sugeng merujuk pada penerimaan bantuan dari negara atau organisasi internasional yang perlu diantisipasi secara tepat.

”Seringkali yang kurang diantisipasi adalah banyaknya bantuan asing yang masuk bersamaan, biasanya hal ini justru mempersulit situasi domestik dalam penanggulangan bencana,” terang Sugeng, yang didampingi oleh seorang staf dari Kemlu RI.
MSG adalah kelompok kerjasama antar-pemerintah meliputi Fiji, Papua New Guinea, Solomon Islands, Vanuatu, and the Kanak and Socialist Liberation Front of New Caledonia, dengan fokus bidang perdagangan dan bantuan pembangunan ekonomi untuk anggotanya.

Sekretariat MSG yang berlokasi di Port Vila, Vanuatu, secara khusus mengundang Indonesia selaku negara Peninjau di MSG sejak 2011.

 "Sebab Indonesia dipandang memiliki pengalaman dan kemampuan sangat memadai dalam penanggulangan bencana, baik dalam konteks domestik maupun regional," demikian siaran pers Direktorat KSI Aspasaf Kemlu RI melalui Raka Pamungkas yang diterima detikcom, Rabu (6 Mei 2015).
Disebutkan, peran aktif Indonesia dalam pemberian bantuan bencana pada tahun ini, seperti di Vanuatu dan Nepal, menjadi studi kasus yang disampaikan dan didiskusikan dalam symposium tersebut.

Tujuan simposium di ibukota Kepulauan Solomon tersebut adalah untuk menindaklanjuti konsep HERCC yang telah disepakati pada KTT Pemimpin MSG ke-19 (Juni 2013) dan meningkatnya bencana yang terjadi akhir-akhir ini di kawasan Pasifik Selatan.

Hasil simposium akan disampaikan sebagai rekomendasi utama pada 12th MSG Sub-Committee on Security (SCS) Meeting pada 7-8 Mei 2015 di lokasi yang sama dan juga akan dihadiri oleh Indonesia.

Sebagai tindaklanjut kerjasama konkret, Indonesia menawarkan berbagai kemungkinan kerjasama dengan MSG, antara lain berbagi data dan informasi mengenai bencana di kawasan serta dukungan terhadap penguatan kapasitas MSG dalam penanggulangan bencana.

Selain itu juga dipandang perlu dijajaki kegiatan pelatihan bagi anggota MSG di Indonesia Disaster Relief Training Ground (Ina-DRTG) di Sentul, serta Joint Exercise antara Indonesia dan anggota MSG dalam rangka tanggap darurat.

Thank you, tanggio tumas, terima kasih for Indonesia,” ucap Loti Yates, Direktur National Disaster Management Office, Kepulauan Solomon, yang bertindak selaku chair ketika menutup simposium.
Ucapan terima kasih dalam Bahasa Inggris, Pidgin (Solomon), dan Indonesia tersebut juga dilanjutkan dengan penyampaian apresiasi dari Deputi Direktur Jenderal Sekretariat MSG Molean Kilepak.

"Kehadiran Indonesia pada kedua pertemuan tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan jalinan kerjasama dengan seluruh anggota MSG secara nyata dan berkelanjutan," pungkas Raka.


(es/es)
Labels: Indonesia untuk Melanesia, Melanesia

Thanks for reading Indonesia untuk Melanesia Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana . Please share...!

0 Komentar untuk "Indonesia untuk Melanesia Berbagi Pengalaman Penanggulangan Bencana "

Back To Top