"Kita sedang siapkan aturan Permen ESDM tentang Tarif Tenaga Angin dan Surya di Atap Indonesia. Aturan ini akan membuat masyarakat banyak investasi di solar cell," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana, kepada detikFinance, Rabu (6/5/2015).
Artinya, permintaan atau kebutuhan lembar solar cell akan meningkat, sementara produksi di dalam negeri kurang. Saat ini BUMN PT LEN Industri baru tahap merakit solar cell, sementara komponen cell masih diimpor dari luar negeri.
"Agar kita tidak impor terus komponen solar cell-nya, meskipun kita punya PT LEN, tapi kapasitasnya terbatas, tapi kan permintaannya banyak, ini Pak Ali (Alihudin Sitompul Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan) mau bikin kilang solar cell," ungkap Rida.
Ia menambahkan, kilang solar cell tersebut adalah pabrik yang mengolah tanah kuarsa menjadi ingot, untuk diolah menjadi modul sel surya.
"Kita tanah kuarsanya impor diolah jadi ingot, kita potong-potong jadi modul solar cell lalu dirakit oleh PT LEN, makanya kita joint dengan LEN," kata Rida.
"LEN juga sudah alokasikan tanahnya di PT LEN, kita anggarkan Rp 800 miliar untuk bangun pabriknya dengan kapasitas produksi solar cell sebesar 200 megawatt per tahun. Dana tersebut masuk ke LEN sebagai PMN (penanaman modal negara). Targetnya tahun depan sudah jalan," tutupnya.
(rrd/dnl)
Labels:
Lewat BUMN,
Pemerintah Bangun Pabrik Solar Cell di Subang Rp 800 M
Thanks for reading Lewat BUMN, Pemerintah Bangun Pabrik Solar Cell di Subang Rp 800 Miliar. Please share...!
0 Komentar untuk "Lewat BUMN, Pemerintah Bangun Pabrik Solar Cell di Subang Rp 800 Miliar"