Dhani Irawan - detikNews
Jakarta - Menteri Koordinator
Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy mengaku
pemerintah Indonesia tidak mengundang pengungsi Rohingya ke Tanah Air.
Namun pemerintah berjanji merawat para pengungsi tersebut dengan baik.
"Jadi kebijakan terbaru setelah pembicaraan dari tingkat para Menteri Luar Negeri bahwa Indonesia dan Malaysia bisa menerima mereka yang masuk ke dalam," kata Tedjo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2015).
"Ini akan ditangani secara kemanusiaan dengan melibatkan Pemda, Pemerintah Pusat, UNHCR dan IOM. Kecuali Thailand yang menolak. Tapi kita tidak mengundang mereka ke sini, tapi yang sudah masuk akan ditangani secara baik, secara kemanusiaan," tambahnya.
Walau begitu, Tedjo menyatakan bantuan kemanusiaan terhadap pengungsi Rohingya tersebut memiliki batas waktu selama satu tahun. Tedjo menambahkan, di pengungsian pun Rohingya itu dikoordinir agar tidak ada masalah sosial baru yang muncul.
"Nanti tim yang akan menyelesaikan itu dan dananya sudah disanggupi dari IOM. Kalau sekarang ini masih didanai pusat dan daerah. Itu kan ada reimburse," ujar Tedjo.
Sementara itu, latar belakang para pengungsi Rohingya itu lari dari Myanmar turut menjadi perhatian Tedjo. Hal ini karena dirinya tak mau muncul konflik antar umat beragama di Indonesia.
"Itu yang kita khawatirkan akan menimbulkan konflik sosial, sehingga perlu ada penanganan secara komprehensif," ucap Tedjo.
"Tentu mereka masih akur saja, tetapi nanti mereka sementara mendapatkan dana, penduduk asli lokal di sana tidak mendapatkan apa-apa, apalagi penduduk miskin, kecemburuan bisa saja terjadi. Makanya nanti akan ada penanganan lebih baik pada warga," tambahnya.
Kemudian Tedjo menilai selain pengungsi dari Rohingya, seperti pengungsi dari Bangladesh, mereka berorientasi pada mencari kehidupan yang lebih layak. Sehingga pengungsi dari Bangladesh akan dipulangkan.
"Bangladesh juga setuju dan mereka mau dipulangkan, dari Myanmar ini yang harus ditangani lebih baik," imbuh Tedjo.
(vid/gah)
"Jadi kebijakan terbaru setelah pembicaraan dari tingkat para Menteri Luar Negeri bahwa Indonesia dan Malaysia bisa menerima mereka yang masuk ke dalam," kata Tedjo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2015).
"Ini akan ditangani secara kemanusiaan dengan melibatkan Pemda, Pemerintah Pusat, UNHCR dan IOM. Kecuali Thailand yang menolak. Tapi kita tidak mengundang mereka ke sini, tapi yang sudah masuk akan ditangani secara baik, secara kemanusiaan," tambahnya.
Walau begitu, Tedjo menyatakan bantuan kemanusiaan terhadap pengungsi Rohingya tersebut memiliki batas waktu selama satu tahun. Tedjo menambahkan, di pengungsian pun Rohingya itu dikoordinir agar tidak ada masalah sosial baru yang muncul.
"Nanti tim yang akan menyelesaikan itu dan dananya sudah disanggupi dari IOM. Kalau sekarang ini masih didanai pusat dan daerah. Itu kan ada reimburse," ujar Tedjo.
Sementara itu, latar belakang para pengungsi Rohingya itu lari dari Myanmar turut menjadi perhatian Tedjo. Hal ini karena dirinya tak mau muncul konflik antar umat beragama di Indonesia.
"Itu yang kita khawatirkan akan menimbulkan konflik sosial, sehingga perlu ada penanganan secara komprehensif," ucap Tedjo.
"Tentu mereka masih akur saja, tetapi nanti mereka sementara mendapatkan dana, penduduk asli lokal di sana tidak mendapatkan apa-apa, apalagi penduduk miskin, kecemburuan bisa saja terjadi. Makanya nanti akan ada penanganan lebih baik pada warga," tambahnya.
Kemudian Tedjo menilai selain pengungsi dari Rohingya, seperti pengungsi dari Bangladesh, mereka berorientasi pada mencari kehidupan yang lebih layak. Sehingga pengungsi dari Bangladesh akan dipulangkan.
"Bangladesh juga setuju dan mereka mau dipulangkan, dari Myanmar ini yang harus ditangani lebih baik," imbuh Tedjo.
(vid/gah)
Labels:
Menko Tedjo,
Pengungsi Rohingya
Thanks for reading Menko Tedjo Janji Pemerintah Tangani Rohingya dengan Baik . Please share...!
0 Komentar untuk "Menko Tedjo Janji Pemerintah Tangani Rohingya dengan Baik "