-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

'Srikandi' Pansel KPK Bantah Tak Paham Persoalan Korupsi

, CNN Indonesia
'Srikandi' Pansel KPK Bantah Tak Paham Persoalan Korupsi Tim Pansel KPK di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (25/5). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
 
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Panitia Seleksi Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi, Betti S. Alisjahbana, menanggapi tudingan sebagian pihak yang menyebut timnya yang terdiri dari sembilan perempuan, kurang menguasai masalah kompleks yang ada di lembaga antirasuah. Menurut Betti, seluruh anggota timnya memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman terkait persoalan korupsi.

Sebelum mulai bekerja menyeleksi para calon pimpinan KPK, Pansel akan banyak mendengarkan wejangan dari orang-orang yang dianggap memiliki wawasan luas di bidang pemberantasan korupsi. "Jadi kami akan mengundang beberapa pihak, termasuk pansel lama, untuk berbagi pengalaman. Kami juga akan undang KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk memberi masukan sehingga kami memiliki pemahaman yang komprehensif," ujar Betti.

Ia mengatakan para anggota Tim Pansel KPK sesungguhnya bukan orang-orang baru seperti yang dianggap sebagian masyarakat. Alih-alih, mereka memiliki latar belakang pengetahuan dan pengalaman terkait korupsi. "Masing-masing dari kami punya background dan exposure mengenai masalah korupsi dari berbagai aspek, dan saya rasa itu sebabnya tim ini dipilih," kata Betti.

Betti menegaskan ia dan kedelapan rekannya merupakan pihak independen sehingga tak dapat diintervensi oleh kelompok manapun dalam menentukan siapa-siapa saja yang pantas memimpin KPK. Betti berjanji akan menaruh perhatian kepada tugas yang baru disandangnya ini.

"Kami menerima tanggung jawab ini dan kami akan memberikan prioritas tinggi atasnya. Kami akan bekerja sepenuh hati dan akan mengatur jadwal sehingga kami bisa berikan hasil yang optimal mulai hari ini. Kami akan langsung rapat. Hari ini, Selasa (26/5) jam 09.00 WIB rapat," ujar Betti. (Baca juga: Fadli Zon Minta Ketua Pansel KPK Tak Rangkap Jabatan)

Sesuai dengan Undang-Undang KPK, proses pemilihan Komisioner KPK harus transparan. "Jadi kami akan secara teratur memberikan update. Sesuatu yang kelihatan itu akan lebih susah diintervensi. Kami juga akan membuat code of conduct untuk mecegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Kesembilan Pansel KPK itu ialah ekonom Destry Damayanti, pakar hukum tata negara UGM Enny Nurbaningsih, Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM Harkristuti Harkrisnowo, mantan General Manager IBM ASEAN dan Asia Selatan Betti S. Alisjahbana, pakar cuci uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih, psikolog Supra Wimbarti, Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Natalia Subagyo, Direktur Analisa Peraturan Perundang-Undangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dani Sadiawati, dan sosiolog korupsi Meuthia Ganie-Rochman. (rdk)
Labels: 'Srikandi', 9 Perempuan Pansel KPK

Thanks for reading 'Srikandi' Pansel KPK Bantah Tak Paham Persoalan Korupsi. Please share...!

0 Komentar untuk "'Srikandi' Pansel KPK Bantah Tak Paham Persoalan Korupsi"

Back To Top