Budaya
populer seperti grup idol, misalnya Girls Generation, menjadi penarik
massa yang kemudian penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang Korea,
termasuk budaya tradisional.
"Kita harus
menyerang dunia bukan dengan tarian tradisional tapi touch Indonesia
pada universality. Orang akan suka dan mau masuk lebih dalam ke budaya,"
tutur ayah penyanyi Sherina Munaf itu.
Namun,
butuh waktu untuk mewujudkan mimpi itu. Harus terbentuk fondasi kokoh
dan aturan yang tepat supaya ekonomi kreatif Indonesia dapat mendunia.
Sebagai
contoh, Korea butuh 15 tahun untuk memajukan industri film sehingga
bergaung di dunia. Dengan populasi 50 juta jiwa, Korea memilki 5000
layar bioskop, sedangkan Indonesia yang berpenduduk 250 juta jiwa baru
punya 800 layar bioskop.
Kini, negeri ginseng
itu memiliki pendapatan dari televisi dan film sebesar 2100 triliun
rupiah yang setara dengan APBN Indonesia, lanjut Triawan yang telah
bertemu delegasi Korea untuk mempelajari pengalaman menjual film ke luar
negeri.
"Kami mencintai Korea dengan musik
dan filmnya, kami juga akan membalas dengan kualitas musik dan film yang
sama dalam beberapa tahun lagi," tutur dia optimistis.
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Labels:
Belajar Taklukan Dunia dari Korea Selatan,
Triawan Munaf
Thanks for reading Triawan Munaf: belajar taklukkan dunia dari Korea Selatan. Please share...!
0 Komentar untuk " Triawan Munaf: belajar taklukkan dunia dari Korea Selatan"