... kita berduka dan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan saat ini menjadi korban...Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo akan mengaudit total semua arsenal TNI dan Kepolisian Indonesia pasca kecelakaan C-130B Hercules TNI AU, di Medan, Sumatera Utara, Selasa siang ini.
"Saya kira memang dari beberapa kali kecelakaan kita harus memodernisasi, memperbarui, ini akan kita audit total, karena tidak sekali dua kali ini," kata Jokowi, di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.
TNI
AU memiliki dua skuadron udara yang mengoperasikan C-130 Hercules,
yaitu Skuadron Udara 31 (di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim
Perdanakusuma, Jakarta), dan Skuadron Udara 32 (di Pangkalan Udara Utama
Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur).
Selain
itu, ada beberapa C-130H dan L-100-200 (C-130 Hercules versi sipil, eks
PT Merpati Nusantara Airlines), yang dioperasikan Skuadron Udara 17
VVIP.
Dia sudah menanyakan kondisi pesawat termasuk tahun pembelian pesawat transport berat TNI AU itu.
Ia menambahkan C-130B Hercules di Skuadron Udara 32 TNI AU nomor registrasi A-1310 itu dibeli pada 1964 bahkan pernah digunakan Presiden Soekarno. Indonesia merupakan operator pertama C-130 Hercules di belahan selatan Bumi, bahkan sebelum Australia.
Saat C-130 Hercules itu jatuh, Jokowi sedang berada di Cilacap, Jawa Tengah. Dia juga langsung mendapat data awal dari Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna.
"Laporan KASAU, semua dalam proses, sekali lagi kita berduka dan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan saat ini menjadi korban," kata Jokowi.
Ia menegaskan saat ini korban masih dalam proses evakuasi dan identifikasi. "Semua dalam proses. Kita menunggu hasil investigasi lapangan," katanya.
Dia sudah menanyakan kondisi pesawat termasuk tahun pembelian pesawat transport berat TNI AU itu.
Ia menambahkan C-130B Hercules di Skuadron Udara 32 TNI AU nomor registrasi A-1310 itu dibeli pada 1964 bahkan pernah digunakan Presiden Soekarno. Indonesia merupakan operator pertama C-130 Hercules di belahan selatan Bumi, bahkan sebelum Australia.
Saat C-130 Hercules itu jatuh, Jokowi sedang berada di Cilacap, Jawa Tengah. Dia juga langsung mendapat data awal dari Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna.
"Laporan KASAU, semua dalam proses, sekali lagi kita berduka dan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan saat ini menjadi korban," kata Jokowi.
Ia menegaskan saat ini korban masih dalam proses evakuasi dan identifikasi. "Semua dalam proses. Kita menunggu hasil investigasi lapangan," katanya.
C-130B Hercules nomor registrasi
A-1310 itu jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, pada pukul sekira 11.48
WIB. Jalan itu sangat dekat dengan Pangkalan Udara TNI AU Soewondo.
Saat
dia jatuh, A-1310 itu dalam misi Penerbangan Angkutan Umum Militer,
satu misi penerbangan rutin antar pangkalan udara TNI AU, dengan tugas
mengangkut logistik, personel, dan lain-lain sesuai kepentingan dinas
TNI AU atau instansi lain.
Ruter PAUM yang
ditetapkan kali ini adalah Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim
Perdanakusuma, Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru, Pangkalan Udara TNI AU
Dumai, Pangkalan Udara TNI AU Suwondo, Medan, Pangkalan Udara TNI AU
Tanjung Pinang, Pangkalan Udara TNI AU Ranai, dan Pangkalan Udara TNI AU
Supadio, Pontianak.
Tidak jarang C-130
Hercules TNI AU dikerahkan untuk mengangkut mobil kepresidenan sebagai
dukungan kunjungan kerja presiden di seluruh nusantara.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Labels:
Pasca C-130B Hercules Jatuh,
Segera Audit Total Arsenal TNI
Thanks for reading Segera audit total arsenal TNI pasca C-130B Hercules jatuh. Please share...!
0 Komentar untuk "Segera audit total arsenal TNI pasca C-130B Hercules jatuh"