Sebelum adanya kasus ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) 17 Juni 2015 lalu sempat sidak di Pusat Pemantauan Pelayanan Ekspor-Impor Pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi sempat marah dan mengeluhkan lamanya dwelling time.
Dalam inspeksi itu, Jokowi juga mendapatkan kesimpulan awal lamanya proses bongkar muat karena barang harus melalui banyak sekali lapisan birokrasi 18 intansi pemerintah termasuk di kementerian perdagangan (Kemendag).
Tak lama kemudian, Polda Metro Jaya menindaklanjuti hasil inspeksi Jokowi itu. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian kemudian membentuk satgas dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus serta Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Di bawah pimpinan Kombes Khrisna Murti, Kombes Mujiyono dan AKBP Hengki Haryadi, satgas ini pun melakukan penyelidikan sampai penggeledahan kantor Kemendag, hingga ditangkap N, seorang perempuan yang menjadi broker untuk mengurus perizinan di Ditjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sebelumnya, Jokowi sempat memberikan ancaman kepada jajarannya yang bertanggung jawab terkait dwelling time. Bahkan beberapa kali dalam kesempatan berbeda Jokowi sempat mengancam memecat pejabat. Namun Jokowi tak menjelaskan siapa yang dimaksud.
"Tapi kalau sudah seperti ini saya pasti copot. Kita nggak kompetitif, kalah dengan negara lain. Itu lah yang kita kejar," kata Jokowi dalam acara 'Presiden Jokowi menjawab tantangan ekonomi' di ruang cendrawasih JCC, Jakarta, Gatot Soebroto, Kamis (9/7/2015).
Bahkan pada saat sidak 17 Juni 2015 lalu di Priok, Jokowi juga melontarkan pernyataan yang sama. Pada waktu itu, Jokowi mengaku kehadirannya di sana hanya mendengarkan hal-hal yang baik di Pelabuhan Priok dari para petugas. Jokowi sempat menanyakan ke petugas soal instansi mana yang menyebabkan kelambatan administrasi, namun Jokowi tak mendapat jawaban.
"Saya sedang diceritain hal-hal yang baik-baik. Yang nggak baik. Saya tanya 3 kali tadi. Siapa yang paling lambat, instansi mana yang paling lambat. Untuk apa sih? Untuk kita perbaiki. Kita harus terbuka. Kalau bertanya nggak ada jawabannya, ya akan saya cari sendiri dengan cara saya," kata Jokowi waktu itu.
"Dan perlu saya sampaikan, kalau sudah sulit ya, pergi saja. Bisa saja dirjennya saya copot, bisa saja pelaku di lapangannya saya copot, bisa juga menterinya saya copot. Pasti itu. Kalau tidak terkejar saya akan lakukan itu. Artinya apa? Kalau ada sesuatu, mbok disampaikan," tambah Jokowi.
Labels:
Jokowi Sempat Ancam Pecat Pejabat,
Sebelum Kasus Kemendag Muncul
Thanks for reading Sebelum Kasus Kemendag Muncul, Jokowi Sempat Ancam Pecat Pejabat. Please share...!
0 Komentar untuk "Sebelum Kasus Kemendag Muncul, Jokowi Sempat Ancam Pecat Pejabat"