Foto: Agung Pambudhy
Banjarnegara
- Kebersihan sungai di Indonesia merisaukan. Menko PMK Puan Maharani
mengajak masyarakat membersihkan dan menjaga sungai. Tak hanya Puan,
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga meminta masyarakat menghormati
sungai.
"Makanya kita terapkan 3 M, Munggah, Madep, Mundur, jadi bangunan-bangunan itu tidak membelakangi sungai tapi menghadap sungai, kalau membelakangi sungai sudah bisa dipastikan di sungai-sungai kita ada macam-macam kursi, kasur, alat-alat dapur, kulkas rusak, dan segala macam yang ada di daratan ada juga di sungai-sungai," kata Gubernur Jateng Ganjar di Kongres Sungai di Banjarnegara, Jateng, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, ada banyak sungai berhadapan dengan persoalan hulu dan daerah aliran sungai (DAS) yang tidak terjaga. Gunung-gunung yang gundul dan digunduli mengubah sungai dari berkah menjadi musibah, di musim kemarau kering dan di musim hujan mendatangkan banjir serta tanah longsor yang berpotensi menjadi bencana kemanusiaan.
"Seperti di Dieng yang menjadi hulu Sungai Serayu ternyata hancur, hutannya sudah gundul, rontok habis, maka kita mulai melakukan sosialisasi pada masyarakat disana agar mulai menanami tanaman keras," ujarnya.
Sungai Serayu menjadi pertimbangan karena merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Tengah, selain itu Banjarnegara telah memiliki agenda rutin Festival Serayu yang memayungi dan mewadahi penyelenggaraan kongres sungai Indonesia pertama ini
(arb/dra)
"Makanya kita terapkan 3 M, Munggah, Madep, Mundur, jadi bangunan-bangunan itu tidak membelakangi sungai tapi menghadap sungai, kalau membelakangi sungai sudah bisa dipastikan di sungai-sungai kita ada macam-macam kursi, kasur, alat-alat dapur, kulkas rusak, dan segala macam yang ada di daratan ada juga di sungai-sungai," kata Gubernur Jateng Ganjar di Kongres Sungai di Banjarnegara, Jateng, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, ada banyak sungai berhadapan dengan persoalan hulu dan daerah aliran sungai (DAS) yang tidak terjaga. Gunung-gunung yang gundul dan digunduli mengubah sungai dari berkah menjadi musibah, di musim kemarau kering dan di musim hujan mendatangkan banjir serta tanah longsor yang berpotensi menjadi bencana kemanusiaan.
"Seperti di Dieng yang menjadi hulu Sungai Serayu ternyata hancur, hutannya sudah gundul, rontok habis, maka kita mulai melakukan sosialisasi pada masyarakat disana agar mulai menanami tanaman keras," ujarnya.
Sungai Serayu menjadi pertimbangan karena merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Tengah, selain itu Banjarnegara telah memiliki agenda rutin Festival Serayu yang memayungi dan mewadahi penyelenggaraan kongres sungai Indonesia pertama ini
(arb/dra)
Labels:
Ajak Warga Buat Rumah Menghadap ke Sungai,
Gubernur Ganjar,
Tidak Membelakangi
Thanks for reading Gubernur Ganjar Ajak Warga Buat Rumah Menghadap ke Sungai, Tidak Membelakangi. Please share...!
0 Komentar untuk "Gubernur Ganjar Ajak Warga Buat Rumah Menghadap ke Sungai, Tidak Membelakangi"