Terakata
Wednesday, August 26, 2015
Septiana Ledysia - detikNews
Jakarta - Postingan seorang netizen yang menyebar kebencian rasial dan diskriminasi Mei 98 harus ditindak tegas. Menurut seorang ibu korban Me '98, postingan seperti itu merusak segala perjuangannya yang menyebarkan perdamaian. Ibu itu meminta pemerintah mencegah aksi penyebar kebencian seperti itu.
"Pertama-tama saya terima kasih telah diberikan kesempatan. Saya merasa postingan seseorang di Facebook yang mengatakan 'jika dollar tembus Rp 15 ribu kita harus berburu Cina keparat. Sejarah akan keulang lagi dan kita jangan kecolongan. Warga Kampung Pulo yang dizalimi Cina balaskan dendam kusumat' saat membaca itu saya merinding. Karena sebetulnya kami dengan Cina saling menghargai, kenapa diarahkan ke Mei 98 kenapa kami harus seperti membenci orang Cina. Sikap kami sebagai bangsa Indonesia saling menghargai," terang Ruyati Darwin (69).
Hal tersebut diungkapkan dirinya di diskusi di Forum Demokrasi Digital di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Ruyati mengatakan, paguyuban korban Mei '98 meminta pemerintah untuk menindak tegas para netizen penyebar isu kebencian rasial. Pasalnya, itu menyulut dan bertentangan dengan penuntasan peristiwa yang menghabisi ratusan orang itu.
"Karena hal tersebut bertentangan dengan HAM, tidak waras dan tidak punya kemanusiaan. Kasus '98 banyak manusia menjadi korban, kenapa hal tersebut kembali dihidupkan dan menjadi isu rasial. Pelaku harus diberi pelajaran dan diberikan hukuman," tegas Ruyati.
Ruyati menambahkan, pihaknya sudah mendatangi Ombudsman untuk segera menyelesaikan kasus Mei '98. "Karena kita sudah capek menunggu kepastian dari pemerintah. Kita hanya minta agar kasus Mei 98 segera dituntaskan," tutupnya.
(spt/dra)
"Pertama-tama saya terima kasih telah diberikan kesempatan. Saya merasa postingan seseorang di Facebook yang mengatakan 'jika dollar tembus Rp 15 ribu kita harus berburu Cina keparat. Sejarah akan keulang lagi dan kita jangan kecolongan. Warga Kampung Pulo yang dizalimi Cina balaskan dendam kusumat' saat membaca itu saya merinding. Karena sebetulnya kami dengan Cina saling menghargai, kenapa diarahkan ke Mei 98 kenapa kami harus seperti membenci orang Cina. Sikap kami sebagai bangsa Indonesia saling menghargai," terang Ruyati Darwin (69).
Hal tersebut diungkapkan dirinya di diskusi di Forum Demokrasi Digital di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Ruyati mengatakan, paguyuban korban Mei '98 meminta pemerintah untuk menindak tegas para netizen penyebar isu kebencian rasial. Pasalnya, itu menyulut dan bertentangan dengan penuntasan peristiwa yang menghabisi ratusan orang itu.
"Karena hal tersebut bertentangan dengan HAM, tidak waras dan tidak punya kemanusiaan. Kasus '98 banyak manusia menjadi korban, kenapa hal tersebut kembali dihidupkan dan menjadi isu rasial. Pelaku harus diberi pelajaran dan diberikan hukuman," tegas Ruyati.
Ruyati menambahkan, pihaknya sudah mendatangi Ombudsman untuk segera menyelesaikan kasus Mei '98. "Karena kita sudah capek menunggu kepastian dari pemerintah. Kita hanya minta agar kasus Mei 98 segera dituntaskan," tutupnya.
(spt/dra)
Labels:
di Media Sosial Harus Dihukum!,
Para Penyebar Isu Kebencian Rasial
Thanks for reading Para Penyebar Isu Kebencian Rasial di Media Sosial Harus Dihukum!. Please share...!
0 Komentar untuk "Para Penyebar Isu Kebencian Rasial di Media Sosial Harus Dihukum!"