Indonesia-Fiji Sepakat Kerjasama di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Terakata

Saturday, March 14, 2015

Herianto Batubara - detikNews

 

 Menteri Yohana (majalah detik) 

 

Jakarta - Indonesia dan pemerintah Fiji melakukan pertemuan bilateral di sela sidang sesi ke-59 Commission on the Status of Women (CSW 59) di Markas Besar PBB, New York. Beberapa kesepakatan antara kedua negara pun dicapai.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yembise mengatakan, Indonesia dan pemerintah Fiji sepakat bekerjasama dalam hal pemberdayaan perempuan dan anak. Selain itu juga di bidang pengentasan kemiskinan.

"Indonesia berharap kerjasama dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Di antaranya pertukaran pengetahuan antar perempuan Indonesia dan Fiji," kata Yohana dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (14/3/2015) PAGI.

Di pertemuan itu, Menteri Perempuan Anak dan Pengentasan Kemiskinan pemerintah Fiji Rosi Sofia Akbar mengaku antusias atas kesepakatan itu. Dirinya ingin melanjutkan kerjasama dengan pemerintah Indonesia seperti tahun-tahun sebelumnya.

Rosi berkata, pemerintah Fiji mengucapkan terima kasih atas bantuan pelatihan untuk pengolahan rumput laut, kerajinan bamboo, dan kerajinan kayu yang diberikan Indonesia. Di masa mendatang, pemerintah Fiji juga ingin meningkatkan pemberdayaan perempuan untuk mendapatkan akses permodalan agar kaum perempuan di negaranya dapat berkiprah menjadi pengusaha kecil dan menengah.

Menanggapi keinginan tersebut, Yohana menyatakan dukungan dan kesediaannya untuk melanjutkan kerjasama tersebut.

Selain dengan pemerintah Fiji, yohana juga melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Director UN Women, Phumzile Mlambo-Ngcuka. Dalam pertemuan tersebut, UN Women mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan gender dan menjadikan laki-laki sebagai mitra perempuan dalam pembangunan nasional.

Sementara itu, dalam round table CSW 59, Yohana menegaskan komitmen Indonesia memperkuat implementasi pemenuhan hak-hak perempuan dan anak. Antara lain, dengan mengharmonisasikan hukum dan peraturan perundang-undangan yang lebih responsif gender/tidak diskriminatif, meningkatkan perlindungan terhadap perempuan korban kekerasan, korban perdagangan manusia, dan TKI di luar negeri.

Untuk itu, Yohana menegaskan pentingnya kesamaan pola pikir dari seluruh stakeholder guna mengintegrasikan perspektif gender ke dalam setiap kebijakan tiap-tiap sektor. Salah satu caranya yakni dengan mengimplementasikan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.

(bar/hat)

Labels: Fiji, Menteri Perempuan, Menteri PP & PA, RI

Thanks for reading Indonesia-Fiji Sepakat Kerjasama di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak . Please share...!