-->
Motivasi Menulis
Bisnis Online

Soal Rumah, Hanya 1 dari 4 Masalah Utama Buruh

Dana Aditiasari - detikfinance
Soal Rumah, Hanya 1 dari 4 Masalah Utama Buruh
Semarang -Akses mendapatkan rumah hanya salah satu dari 4 persoalan utama para buruh di Indonesia. Program pembangunan 1 juta rumah di 2015 menjadi satu jawaban dari persoalan buruh.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaruh perhatian besar pada masalah hunian bagi para buruh. Menurutnya, hal ini bisa menjadi salah satu solusi permasalahan kesejahteraan buruh. Dalam program ini, ada alokasi 10.000 unit hunian bagi para buruh dalam bentuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Dalam sambutannya pada peluncuran program 1 juta rumah yang terpusat di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Ganjar mengungkapkan bahwa ada empat permasalahan buruh di Indonesia.

"Dari hasil survei kami di lapangan, ada 4 persoalan buruh. Pendidikan anak, kesehatan, hunian dan tranportasi," ujar Ganjar Rabu (29/4/2015).

Pertama, kata ganjar adalah hal paling mendasar yang selama ini menguras pikiran para buruh terutama di Jawa Tengah.

"Soal pendidikan anak, tentu ini punya arti penting karena menyangkut kelangsungan negara. Mereka juga ingin anak mereka punya taraf hidup yang lebih baik. Makanya dengan kartu pintar (Kartu Indonesia Pintar) diharapkan masalah pendidikan bisa dijamin kelangsungannya," katanya.

Kedua, persoalan kesehatan, menurutnya selama ini buruh seringkali mengabaikan masalah kesehatan karena khawatir dengan biayanya yang mahal. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup para buruh umumnya rendah.

"Kesehatan, kebanyakan mereka sulit mengakses fasilitas kesehatan. Makanya mudah-mudahan kartu sehat (Kartu Indonesia Sehat) bisa jadi jalan keluar," katanya.

Ketiga, persoalan akomodasi atau hunian. Kebanyakan masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai buruh sulit memiliki hunian lantaran harganya yang mahal bahkan untuk mencicil pun bukan perkara murah.

"Pada hari ini sekaligus kita mengisi momentum hari buruh 1 Mei nanti. Ini adalah kontribusi riil pemerintah dalam menyediakan perumahan," katanya.

"Perlu kami laporkan di Jawa Tengah ada 1,49 juta tenaga kerja. Ada serikat pekerja 1342. Mudah-mudahan dari data ini apa yang kemudian bisa kita jadikan dasar untuk kerjakan untuk urusan pemukiman bagi buruh ini. Paling tidak dengan adanya pembangunan rusunawa ada solusi yang diharapkan buruh,"‎ katanya.

Keempat, adalah masalah transportasi. Menurut Ganjar, upaya pemerintah untuk mendekatkan program pembangunan 1 juta rumah ini dengan mengabil lokasi yang dekat dengan sentra kegiatan industri adalah langkah yang tepat, seperti di Ungaran, Jawa Tengah.

"Karena jaraknya dekat. Buruh tidak perlu biaya besar untuk tranportasi. ‎Maka buruh akan bekerja lebih efisien dan hubungan kerja pengusaha dan pekerja akan lebih baik," pungkas dia.

Seperti diketahui target pembangunan 1 juta rumah 2015 oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyasar segmen masyarakat paling bawah hingga menengah atas. Rencananya akan dibangun 603.516 unit rumah (60%) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan 396.484 unit rumah (40%) untuk Non MBR atau menegah atas.

Kategori MBR adalah calon pembeli rumah merupakan pekerja formal berpenghasilan tetap maksimal Rp 7 juta/bulan untuk pembeli rumah susun, dan seseorang dengan penghasilan Rp 4 juta untuk calon pembeli rumah tapak (landed house). Dari total jumlah MBR, tahap I dibangun sebanyak 331.693 unit, tahap II dibangun 98.020 unit dan tahap III dibangun 173.803 unit.

(dna/hen)
Labels: Buruh, Rumah Hanya 1 dari 4 Masalah Utama Buruh

Thanks for reading Soal Rumah, Hanya 1 dari 4 Masalah Utama Buruh. Please share...!

0 Komentar untuk "Soal Rumah, Hanya 1 dari 4 Masalah Utama Buruh"

Back To Top